Growthmates, apakah belakangan ini kamu sering mendengar istilah minyak makan merah? Beberapa waktu terakhir, pemerintah tengah gencar mengkampanyekan minyak makan merah sebagai pengganti minyak goreng. Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan pabrik dari minyak makan merah pada Kamis (14/3/2024) lalu.

Dalam sejumlah sumber disebutkan, minyak makan merah dan minyak goreng biasa sama-sama diproses dari kelapa sawit. Meski begitu, minyak makan merah diklaim lebih sehat dibandingkan dengan minyak goreng pada umumnya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2023 tentang Tata Kelola Minyak Makan Merah berbasis Koperasi, minyak makan merah didefinisikan sebagai minyak yang diperoleh dari rafinasi tanpa pemucatan (bleaching) dan deodorisasi, dan melalui fraksinasi minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil atau CPO).

Minyak makan merah ini dapat digunakan sebagai minyak goreng, bahan baku pangan, ditambahkan pada pangan, dikonsumsi langsung sebagai tambahan asupan zat gizi, atau sebagai fortifikan minyak goreng sawit dan bahan baku nutrasetikal. 

Lantas, apa bedanya minyak makan merah dengan minyak goreng biasa? Berikut beberapa hal yang membedakan minyak makan merah dengan minyak goreng, sebagaimana dikutip dari berbagai sumber pada Kamis (28/3/2024).

1. Bahan Baku

Sama-sama berbahan baku kelapa sawit, hanya saja minyak goreng biasa terkadang ditambahkan lemak nabati, hewani, atau lemak sintetis saat proses pembuatan berlangsung. Sementara minyak makan merah terbuat dari minyak kelapa sawit mentah berwarna merah tua alias Crude Palm Oil (CPO).

2. Proses Penyulingan

Mengutip dari situs resmi Indonesia Baik, minyak yang berasal dari minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) ini, setelah proses penyulingan tidak melanjutkan proses-proses selanjutnya. 

Minyak makan merah memiliki warna terang mencolok dan aroma yang kuat. Warna mencolok dari minyak makan merah berasal dari kelapa sawit yang memang berwarna merah tua. Sebab selama proses produksi, minyak makan merah tidak melalui proses penyulingan atau bleaching seperti minyak goreng pada umumnya.

Baca Juga: Mengenal Tahapan Proses Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi Minyak, Cek di Sini Yuk!

Baca Juga: Apa Itu Minyak Makan Merah dan Kandungannya? Harganya Lebih Murah dari Minyak Goreng Pasaran Lho!

3. Lebih Rendah Kalori

Mengutip dari laman resmi Kementerian Pertanian, menurut Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), minyak makan merah masih mempertahankan kandungan senyawa fitonutrien yang terdiri dari karoten sebagai vitamin A, tokoferol dan tokotrienol sebagai vitamin E, dan squalene. Kandungan asam oleat dan asam linoleat di dalamnya juga berfungsi untuk pembentukan dan perkembangan otak, transportasi dan metabolisme anak.

Sementara minyak goreng biasa mengandung kalori dan lemak yang relatif tinggi. Juga, memiliki kandungan nutrisi seperti asam lemak bebas, karotenoid, dan zat lainnya yang cenderung rendah.  

4. Harga Lebih Murah

Selanjutnya adalah perbedaan harga, Growthmates. Selain diklaim lebih sehat, harga minyak makan merah jauh lebih murah dibandingkan minyak goreng biasa yang dijual di pasaran.

Bila Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng biasa berkisar Rp14.000 per liter, harga minyak merah berkisar Rp9.000 aja lho per liter!