Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengeklaim Presiden Joko Widodo sempat berencana merebut PDI Perjuangan dari tangan Megawati Soekarnoputri.
Hasto menyebut, Jokowi sudah lama mengincar kursi ketum partai moncong putih itu, bahkan beberapa bulan sebelum Pemilu, Jokowi kata Hasto mengutus seorang menteri menemui Megawati.
Baca Juga: Rencana Pertemuan dengan Megawati dan Mencuatnya Desas-desus Pecah Kongsi Prabowo-Jokowi
"Rencana pengambilalihan Partai Golkar dan PDI Perjuangan. Jadi, jauh sebelum pemilu, beberapa bulan, antara lima-enam bulan. Ada seorang menteri powerfull," kata Hasto kepada wartawan Rabu (3/4/2024).
Hasto mengatakan menteri powerfull ditugaskan Jokowi untuk menemui orang-orangi penting di PDI Perjuangan, mereka kemudian diminta untuk membujuk Megawati Soekarnoputri untuk menyerahkan kekuasaanya dan digantikan Jokowi.
"Ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi. Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Mega, agar kepemimpinan PDI Perjuangan diserahkan kepada Pak Jokowi,” beber Hasto.
Hasto melanjutkan, Jokowi ingin membegal PDI Perjuangan lantaran dirinya tak punya kendaraan politik. Jokowi disebut sangat membutuhkan partai politik sekaliber PDI Perjuangan atau Golkar untuk kepentingan politik jangka panjang.
“ Jadi ini dalam rangka kendaraan politik. Untuk 21 tahun ke depan," ucapnya.
Respons Santai Jokowi
Presiden Joko Widodo tampak tak mau ambil pusing dengan tudingan tersebut, namun dirinya tetap membantah kalau mau merebut partai politik tersebut dari tangan Megawati.
"Masak semua mau direbut semuanya? Jangan, jangan seperti itu," kata Jokowi di Landasan Udara Halim Perdanakusuma.
Baca Juga: Gibran Bilang Prabowo Bakal Minta Masukan Jokowi Terkait Susunan Kabinet, Istana Merespons
Baca Juga: Tim Hukum Prabowo-Gibran Kritisi Materi Gugatan Kubu Anies-Muhaimin
Jokowi justru membalas pernyataan Hasto dengan guyonan. Dia mengaitkan dengan tudingan kudeta Partai Golkar beberapa waktu lalu.
"Bukannya Golkar? Katanya mau ngerebut Golkar," ujar Jokowi tertawa.