Agung melanjutkan, saat ini banyak anak-anak muda atau konsumen yang sifatnya sangat melek teknologi atau tech savvy yang memiliki tuntutan yang tinggi terhadap produk dan layanan teknologi. Mereka biasanya mahir mencari informasi, beradaptasi dengan teknologi baru, dan mengoperasikan perangkat secara efektif.
“Konsumen seperti ini sangat cepat sekali berubah. Sehingga jangan sampai konsep kita gak bisa riding on the tren gitu. Tapi kita harus membuat tren baru, makanya kan kalau tadinya kita hanya mencari tren-tren kemudian di improve, itu udah gak bisa lagi, kita harus pindah ke lifestyle gitu,” ujar Agung.
“Lifestyle mereka seperti apa sih mereka pengen hidup seperti apa? Nah, fungsi dari kita itu lebih mensupport ya gaya hidup mereka yang baru. Misalkan game, gitu. Mereka pengen game itu sudah sangat detail, visualnya itu seperti ini, kemudian audionya seperti ini gitu. Itu super demanding,” lanjut Agung.
Agung juga mengatakan, untuk memberikan keleluasaan dan kemudahan dalam beraktivitas, Samsung pun telah dilengkapi dengan aplikasi SmartThings yang memungkinkan konsumen melakukan integrasi antar perangkat. Sehingga konsumen dapat menyelesaikan beberapa aktivitas dalam waktu bersamaan tanpa repot.
“Mereka bisa mempunyai dan mengontrol semua electronic device yang ada di rumah dengan satu pencet gitu ya. Itu yang saya sebut demanding tuh seperti itu. Mereka pengen ketika mereka traveling, mereka lupa matiin apa gitu ya. Mereka bisa lakukan secara remote,” ujar Agung.
“Kalau dulu mungkin perubahan itu hanya terjadi setahun sekali, sekarang kita harus lebih cermat lagi, pergeseran itu jadi komplain itu kita trans sebagai peluang baru,” sambung Agung.
Lebih lanjut, Agung pun menegaskan bahwa meski Samsung sendiri mengandalkan kecanggihan kecerdasan buatan, namun esensi dan tujuan dari pengembangan teknologi kecerdasan buatan yang diusung adalah untuk membantu dan mempermudah manusia agar bisa lebih produktif dalam setiap pekerjaan.
“Nah, ini saya juga ingin meng-highlight AI bukan berarti bisa menggantikan all the things yang sifatnya human being ya. Tapi AI ini sebenarnya di develop untuk membantu, mempermudah lebih produktif gitu,” tandasnya.