4. Berikan nilai sebelum meminta apa pun

Tunjukkan kepedulian dengan berbagi artikel relevan, sumber daya bermanfaat, atau bahkan mengenalkan mereka ke kontak yang dapat membantu.

Posisikan diri Anda sebagai orang yang selalu menambah nilai. Ketika orang merasa terbantu, mereka lebih terbuka untuk melanjutkan hubungan profesional.

5. Biarkan transisi ke bisnis terjadi alami

Begitu kepercayaan terbentuk, berbicara tentang apa yang Anda lakukan akan terasa natural. Jangan terburu-buru menjual, biarkan percakapan berkembang.

Gunakan pendekatan berbasis solusi, bukan produk. Misalnya, “Saya membantu pelatih mengembangkan bisnis tanpa burnout” jauh lebih efektif daripada “Saya menjual software AI.”

6. Temukan kesamaan pengalaman

Koneksi semakin kuat ketika Anda menemukan titik temu. Bisa berupa perjalanan karier yang mirip atau tantangan bisnis yang serupa.

Contoh, “Saya lihat Anda meninggalkan dunia konsultan untuk membangun startup. Saya juga melewati hal yang sama dua tahun lalu, dan ternyata transisi identitas tidak mudah. Bagaimana pengalaman Anda?”

Obrolan personal seperti ini membangun ikatan lebih cepat daripada promosi apapun.

7. Ajukan penawaran di waktu yang tepat

Idealnya, prospek sendiri yang meminta penawaran Anda. Namun, jika itu tidak terjadi, sampaikan dengan cara yang sederhana, realistis, dan mudah direspons.

Pikirkan bagaimana Anda akan menawarkan bantuan ke seorang teman yang duduk di depan Anda. Nada hangat dan tidak memaksa adalah kunci.

8. Bangun jaringan sebelum membutuhkannya

Waktu terburuk untuk mulai networking adalah ketika Anda sedang putus asa mencari klien. Jadi, rawat jaringan Anda sejak awal.

Luangkan 10 menit setiap hari untuk mengirim DM ringan, berbagi konten relevan, dan terlibat dengan postingan orang lain.

Dengan begitu, ketika saatnya tiba untuk menawarkan sesuatu, Anda berbicara dengan koneksi hangat, bukan orang asing.

Baca Juga: Bikin Omzet Melejit, Ini Sederet Tips Bikin Konten Marketing Viral