Mengubah warna rambut bisa menjadi cara seru untuk menyegarkan penampilan dan mengekspresikan diri. Warna baru yang ikonik seringkali memberikan rasa percaya diri lebih bagi pemiliknya. Menjelang Hari Raya Idulfitri, keinginan untuk tampil berbeda dan lebih fresh pun semakin besar. Tak heran jika banyak yang mulai mencari warna rambut terbaik untuk menyempurnakan penampilan di momen spesial ini.
Terlepas dari tampil beda di hari raya nanti, perlu diketahui bahwa sering mewarnai rambut memiliki risiko yang dapat memengaruhi kesehatan rambut, kondisi kulit kepala, dan bahkan kesehatan secara keseluruhan. Meskipun pewarnaan rambut sesekali mungkin tidak menyebabkan kerusakan parah, penggunaan pewarna yang mengandung bahan kimia secara berlebihan dapat menimbulkan konsekuensi jangka panjang.
Berikut deretan efek samping dari terlalu sering mewarnai rambut yang perlu kamu tahu untuk berjaga-jaga. Menukil dari laman Times of India, Selasa (25/3/2025), ini tujuh di antaranya.
1. Rambut Rusak dan Mudah Patah
Salah satu efek langsung dari pewarnaan rambut yang sering adalah kerusakan rambut. Pewarna rambut mengandung bahan kimia keras seperti amonia dan hidrogen peroksida, yang menghilangkan minyak alami dari rambut.
Seiring waktu, hal tersebut bisa melemahkan batang rambut, membuatnya rapuh, kering, dan mudah patah. Proses bleaching dan coloring yang sering juga merusak struktur protein rambut, yang menyebabkan ujung rambut bercabang dan rambut rontok berlebihan.
2. Iritasi Kulit Kepala dan Reaksi Alergi
Pewarna rambut kimia dapat menyebabkan iritasi kulit kepala, kemerahan, gatal, dan bahkan reaksi alergi parah pada sebagian orang. Bahan-bahan seperti paraphenylenediamine (PPD), komponen umum dalam pewarna permanen, dapat memicu dermatitis kontak.
Jika kamu sering mewarnai rambut dan merasakan gatal atau ruam yang terus-menerus, itu bisa jadi pertanda bahwa kulit kepalamu bereaksi negatif terhadap bahan kimia yang ada dalam pewarna tersebut. Dalam kasus ekstrem, reaksi alergi ini dapat menyebabkan pembengkakan dan lepuh yang menyakitkan serta masalah lainnya.
3. Rambut Semakin Tipis dan Kerontokan Rambut
Penggunaan pewarna rambut secara berlebihan secara teratur dapat melemahkan akar rambut dan menyebabkan rambut menipis seiring waktu. Bahan kimia keras yang digunakan dalam proses pewarnaan menghilangkan nutrisi dan minyak esensial dari kulit kepala, yang menyebabkan struktur rambut menjadi lemah.
Paparan pewarna berbasis amonia yang sering dapat mengganggu keseimbangan alami kulit kepala, membuat rambut lebih rentan terhadap kerontokan. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan rambut rontok dalam jumlah yang signifikan dan berkurangnya kepadatan rambut.
4. Tekstur Rambut Berubah
Jika sering mengecat rambut, kamu mungkin menyadari bahwa rambutmu tidak lagi terasa sama. Rambut yang dulunya lembut dan mudah diatur mungkin menjadi kasar, kusut, dan sulit ditata. Penggunaan pewarna rambut yang keras secara berulang dapat mengubah kutikula rambut secara permanen, sehingga helaian rambut menjadi kusam, berpori, tidak bernyawa, dan sulit diatur.
5. Risiko Masalah Kesehatan Jangka Panjang
Beberapa penelitian telah menimbulkan kekhawatiran tentang potensi hubungan antara penggunaan pewarna rambut secara rutin dan kondisi kesehatan yang serius. Beberapa pewarna rambut mengandung senyawa karsinogenik yang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, khususnya kanker kandung kemih dan kanker payudara.
Selain itu, paparan berulang terhadap bahan kimia ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan mengganggu sistem endokrin tubuh. Sementara penelitian masih berlangsung, sebaiknya kamu mewaspadai potensi risiko jangka panjang dari pewarnaan rambut.
Baca Juga: 6 Masalah Kesehatan Internal yang Menyebabkan Rambut Rontok Berlebihan, Waspada Ya!
6. Rambut Kering dan Tak Bernyawa
Rambut yang diwarnai memerlukan perawatan dan hidrasi ekstra untuk menjaga kesehatannya. Sayangnya, paparan pewarna rambut yang sering sering kali menyebabkan kekeringan yang berlebihan, membuat rambutmu tampak kusam dan tidak bernyawa.
Keseimbangan kelembapan alami rambut terganggu, dan tanpa perawatan kondisioner yang tepat, rambut dapat menjadi mudah kusut dan tampak kusam.
7. Potensi Kerusakan Mata dan Kulit
Jika pewarna rambut mengenai mata atau kulit, hal itu dapat menyebabkan iritasi serius. Tumpahan yang tidak disengaja dapat menyebabkan mata merah, bengkak, dan bahkan luka bakar akibat zat kimia dalam kasus yang parah.
Paparan pewarna rambut yang berkepanjangan pada kulit dapat mengakibatkan masalah pigmentasi, ruam, atau luka bakar, sehingga sangat penting untuk menangani produk-produk ini dengan sangat hati-hati.
Di samping itu, dampak pewarna rambut tidak hanya terbatas pada kesehatan pribadi, tetapi juga memengaruhi lingkungan. Banyak pewarna kimia mengandung zat berbahaya yang berkontribusi terhadap pencemaran air saat dibuang ke saluran pembuangan. Pembuangan produk yang mengandung bahan kimia ini berkontribusi terhadap degradasi lingkungan, yang memengaruhi kehidupan laut dan kualitas air.