3. Rambut yang menipis sering dikaitkan dengan kekurangan zat besi
Penipisan rambut secara bertahap di seluruh kulit kepala merupakan salah satu tanda paling klasik dari kekurangan zat besi. Zat besi berperan besar dalam pembentukan hemoglobin, yang membantu membawa oksigen ke sel-sel, termasuk sel-sel yang merangsang pertumbuhan rambut.
Ketika tubuh kekurangan zat besi, folikel rambut tidak menerima cukup oksigen, sehingga lama-kelamaan akan melemah.
Hal ini dapat menyebabkan kerontokan berlebihan dan pengurangan volume rambut secara keseluruhan. Wanita usia subur sangat rentan terhadap hal ini karena kehilangan darah menstruasi. Pemeriksaan rutin dan memasukkan makanan kaya zat besi seperti bayam, lentil, dan daging tanpa lemak dapat membantu menjaga kadar zat besi yang sehat.
4. Ketombe membandel disebabkan oleh kekurangan zinc
Kulit kepala yang mengelupas dan ketombe membandel yang tidak membaik dengan sampo antiketombe bisa menjadi tanda bahaya kadar seng yang rendah. Zinc sangat penting untuk menjaga kelenjar penghasil minyak yang menempel pada folikel rambut. Zinc juga mendukung regenerasi kulit dan respons imun - keduanya penting untuk lingkungan kulit kepala yang sehat.
Kekurangan zinc dapat memicu peradangan dan gangguan penyembuhan, membuat kulit kepala rentan mengelupas dan iritasi. Menambahkan kacang-kacangan, biji-bijian dan polong-polongan ke dalam makanan dapat membantu memulihkan mineral penting ini dan mengurangi masalah kulit kepala seiring berjalannya waktu.
5. Kebotakan dapat disebabkan oleh tingginya dihidrotestosteron (DHT)
Ketika bintik-bintik botak yang tidak merata atau garis rambut yang surut mulai muncul—terutama pada pria—itu bisa jadi merupakan efek dari peningkatan kadar hormon yang disebut dihidrotestosteron (DHT).
Hormon ini berasal dari testosteron dan diketahui dapat mengecilkan folikel rambut seiring waktu, terutama pada individu yang memiliki kecenderungan genetik.
Meskipun bukan benar-benar kekurangan nutrisi, ketidakseimbangan hormon seperti kadar DHT yang tinggi dapat menyebabkan alopecia androgenik - bentuk umum kerontokan rambut.
Mengelola DHT sering kali melibatkan konsultasi medis, tetapi nutrisi yang seimbang dan menghindari makanan yang menyebabkan peradangan dapat mendukung kesehatan hormonal secara tidak langsung.
6. Kerontokan rambut di seluruh kulit kepala dapat dikaitkan dengan kadar kortisol yang tinggi
Rambut rontok yang signifikan yang terjadi secara tiba-tiba atau dalam jumlah besar dapat dikaitkan dengan peningkatan kortisol, hormon stres utama tubuh. Stres kronis menyebabkan suatu kondisi yang disebut telogen effluvium, di mana sejumlah besar folikel rambut memasuki fase istirahat dan akhirnya rontok.
Kadar kortisol yang tinggi mengganggu siklus pertumbuhan rambut alami dan dapat memperburuk kekurangan nutrisi lain seperti zat besi atau seng.
Mempraktikkan teknik manajemen stres seperti pernapasan yang penuh perhatian, yoga, atau bahkan jalan kaki sederhana setiap hari dapat berperan besar dalam menurunkan kortisol dan mendukung kesehatan rambut secara keseluruhan.
Baca Juga: 5 Makanan Kaya Biotin, Bantu Atasi Rambut Rontok dan Cegah Kuku Rapuh