3. Rasa Lekas Marah dan Sering Tantrum
Kecemasan tidak selalu muncul sebagai rasa takut sering kali justru terlihat sebagai kemarahan atau ledakan emosi. Anak yang mudah menangis, cepat tersinggung, atau marah karena hal-hal kecil mungkin sedang berjuang memahami tekanan internal.
Berikan ruang aman bagi mereka untuk mengekspresikan perasaan tanpa takut dimarahi.
4. Menghindari Situasi Sosial atau Aktivitas yang Dulu Disukai
Jika anak tiba-tiba menolak menghadiri pesta, enggan bermain dengan teman, atau kehilangan minat pada kegiatan favorit, ini bisa menjadi tanda kecemasan sosial atau kecemasan perpisahan.
Penghindaran adalah salah satu gejala paling jelas dari kecemasan. Perubahan perilaku semacam ini tidak boleh dianggap sekadar ‘malas’ atau ‘tiba-tiba tidak suka’.
5. Ketergantungan Berlebihan atau Takut Sendirian
Rasa ingin dekat dengan orang tua adalah hal wajar, tetapi jika anak tiba-tiba menjadi sangat clingy atau selalu khawatir berpisah dengan Anda, ada kemungkinan kecemasan sedang berkembang.
Orang tua adalah tempat paling aman bagi anak, dan ketakutan berlebih saat jauh dari Anda bisa menjadi tanda mereka sedang tidak merasa aman dalam dirinya sendiri.
6. Perfeksionisme dan Takut Membuat Kesalahan
Beberapa anak yang cemas menetapkan standar yang sangat tinggi pada diri mereka sendiri. Mereka bisa menjadi sangat takut salah, membutuhkan kepastian terus-menerus, atau menolak mengerjakan sesuatu yang dirasa sulit.
erfeksionisme berlebihan sering muncul dari ketakutan akan kegagalan. Beri pengertian bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar, bukan sesuatu yang harus ditakuti.
Baca Juga: 10 Tips Sederhana agar Anak Siap Sekolah Tanpa Drama di Pagi Hari