Growthmates, mungkin banyak di antara kamu sering menemukan atasan yang ‘red flag’ di tempat bekerja. Sikap dan kepribadian yang dimilikinya terkadang membuat para karyawan tak nyaman. Sehingga, tak jarang para pimpinan ‘red flag’ kerap dihindari atau bahkan ditinggal oleh para karyawan yang sudah tak kuat menghadapinya.

Pimpinan atau atasan dengan sikap ‘red flag’ dan toxic ini dapat membuat kehidupan kerja para karyawan menjadi mimpi buruk dan berdampak besar pada kebahagiaan, kesehatan mental, kepuasan kerja, dan karier mereka.

"Atasan yang beracun tidak mempertimbangkan kesejahteraan atau pertumbuhan profesional karyawannya," kata Dr. Paul Losoff, PsyD , seorang psikolog klinis di Bedrock Psychology Group seperti dikutip dari laman Verywellmind, Kamis (11/7/2024).

Berikut tanda-tanda atasan ‘red flag’ dan toxic yang perlu diwaspadai:

1. Sukanya Kritik Karyawan

Alih-alih memberikan umpan balik yang membangun, atasan yang red flag mungkin hanya akan mengkritik atas kesalahan yang telah dilakukan karyawan. Mereka tidak memberikan banyak instruksi atau dukungan, tetapi selalu mengatakan sesuatu yang negatif tentang apa yang timnya lakukan.

“Atasan yang beracun menggunakan kekuasaannya untuk mengendalikan karyawan dengan cara yang tidak sehat melalui manipulasi, taktik menakut-nakuti, atau perilaku intimidasi,” ujar Dr. Jolie Silva, PhD , seorang psikolog klinis dan kepala operasi di New York Behavioral Health.

2. Tim yang Ciptakan Ide, Atasan yang Dipuji!

Pernah nggak sih kamu ada di posisi susah payah menciptakan dan membangun suatu ide, tapi atasan yang mengambil semua pujian? Nyebelin banget, ya!

Sebuah penelitian menunjukkan, klaim kredit merugikan motivasi dan kinerja karyawan. Hal ini bisa sangat membuat frustrasi ketika atasan mengklaim hak ciptamu, karena kamu mungkin merasa powerless untuk berbicara tentang perlakuan buruk semacam ini .

Mencuri penghargaan atas hasil kerja orang lain menunjukkan kurangnya integritas. Ini pertanda bahwa atasanmu lebih mementingkan promosi diri sendiri daripada peduli dengan keberhasilan para tim yang menjaga agar organisasi tetap berjalan.

Baca Juga: Kamu Terlalu Banyak Bekerja? Ini 12 Tips untuk Mewujudkan Work-Life Balance Agar Hidup Lebih Tenang

3. Nggak Menghormati Tim

Hubungan kerja yang sehat berakar pada rasa hormat dan kepercayaan. Jika atasan terus-menerus menunjukkan kurangnya rasa hormat kepada tim di tempat kerja, itu merupakan tanda dinamika yang tidak sehat dan dapat merusak kesejahteraan dan kemampuan tim untuk bekerja secara produktif.