3. Upselling ke Klien yang Sudah Ada
Mengembangkan bisnis tidak selalu berarti mencari klien baru. Menurut Zippia, peluang menjual layanan tambahan ke klien yang sudah ada bisa mencapai 60–70%, jauh lebih tinggi dibandingkan peluang 5–20% untuk menjual ke klien baru.
Gunakan kepercayaan yang sudah terbentuk untuk menawarkan layanan tambahan. Misalnya:
- Jika Anda seorang desainer, tawarkan paket branding lengkap setelah membuat logo.
- Jika Anda penulis konten, tawarkan strategi SEO atau audit konten tambahan.
- Jika Anda pelatih online, buat paket konsultasi lanjutan.
Dengan pendekatan yang tepat, upselling bisa meningkatkan nilai kontrak tanpa menambah jumlah klien.
4. Naikkan Tarif Anda dengan Strategis
Kenaikan tarif bukan hanya soal 'ingin lebih kaya, tapi juga tentang menghargai nilai dan keahlian Anda.
Inflasi, peningkatan biaya hidup, dan pengalaman yang semakin matang adalah alasan yang sah untuk menyesuaikan harga.
Pertimbangkan pula untuk mengubah model penetapan harga, misalnya:
- Dari tarif per jam menjadi tarif per proyek agar pendapatan lebih terukur.
- Menawarkan paket retainer bulanan untuk klien tetap, sehingga Anda memiliki penghasilan berulang.
Jika Anda khawatir kehilangan klien, lakukan secara bertahap atau terapkan hanya pada klien baru. Yang terpenting, komunikasikan perubahan dengan transparan dan profesional.
5. Ciptakan dan Jual Produk Digital
Waktu adalah sumber daya paling berharga bagi freelancer. Jadi, mengapa tidak menciptakan sesuatu yang bisa bekerja untuk Anda bahkan saat Anda tidur?
Ubah keahlian Anda menjadi produk digital seperti e-book, panduan, atau template, kursus online atau webinar, pelatihan video atau toolkit praktis.
Produk digital bisa dijual berkali-kali tanpa harus mengerjakan proyek baru, sehingga Anda mendapatkan penghasilan pasif sekaligus memperkuat reputasi Anda di bidang tersebut.
Semoga informasinya bermanfaat, ya!
Baca Juga: 11 Ide Bisnis Sampingan untuk Para Introvert, Bisa Dikerjakan Online!