3. Keyakinan politik dan agama
Berbicara tentang politik atau agama di tempat kerja akan menjadi pedang bermata dua. Kamu mungkin mempertimbangkan apa yang kamu yakini dengan sungguh-sungguh, tetapi orang-orang di tempat kerja mungkin memiliki pandangan yang berbeda, dan ini dapat menjadi penyebab gesekan atau ketegangan di antara mereka.
Jika kamu ingin menjaga tempat kerjamu tetap damai dan terpadu, hindari membahas masalah yang dimaksudkan untuk memecah belah rekan kerjamu di sana. Fokus pada masalah umum yang menjadi kepentingan profesional.
4. Pendapat negatif tentang kolega atau manajemen
Menjelek-jelekkan atau bergosip tentang kolega dan/atau manajemen dapat merusak hubungan kerja. Kamu benar dalam mengkritik sesuatu, tetapi ucapan tersebut dapat menimbulkan masalah tentang kepercayaan terhadap kepemimpinanmu sendiri.
Bahkan jika kamu merasa benar dalam pandanganmu sendiri, mengungkapkannya dapat menyebabkan masalah kepercayaan dan dapat merusak reputasi. Hindari menyuarakan pandangan atau mendiskusikannya secara konstruktif dengan mentor atau SDM tepercaya jika perlu.
Mempertahankan sikap positif dan penuh hormat membantu dalam membina tempat kerja yang kolaboratif dan mendukung.
5. Rencana pekerjaan masa depan
Sebaiknya merahasiakan rencana pekerjaan masa depan sampai kamu siap membuat pengumuman resmi. Membagikan niat untuk meninggalkan perusahaan atau mencari peluang lain dapat menciptakan ketidakpastian dan memengaruhi peranmu saat ini secara negatif.
Hal itu juga dapat memengaruhi cara manajemen dan kolega memandang dan memperlakukan kamu. Dengan menjaga kerahasiaan tentang rencana pekerjaan, artinya kamu memastikan bahwa kamu tetap memegang kendali atas lintasan karier dan menjaga stabilitas sampai kamu siap untuk bertransisi.
Baca Juga: 5 Trik Psikologis Membangun Komunikasi yang Efektif di Tempat Kerja