Bisnis media di Indonesia menjadi salah satu lini bisnis mumpuni yang sangat menjanjikan. Dengan meningkatnya konsumsi konten digital di kalangan masyarakat, didukung oleh akses internet yang semakin mudah dan luasnya penetrasi media sosial, bisnis media di Indonesia memiliki peluang besar untuk berkembang pesat.

Terbukti, kini sudah lahir banyak media di Tanah Air. Pemiliknya pun bukan sembarang orang. Kebanyakan di antaranya adalah seorang konglomerat ternama, dengan segala pengalaman hidup dan perjalanan karier mumpuni di segala bisnis yang mereka jalani.

Tidak hanya mengandalkan pengalaman dan jaringan yang luas, para konglomerat ini tentunya juga berinovasi dalam menghadapi tantangan bisnis media yang terus berkembang. Dengan strategi yang tepat, mereka mampu menciptakan ekosistem media yang tidak hanya informatif, tetapi juga relevan dan berpengaruh di tengah kehidupan masyarakat.

Berikut ini Olenka rangkum dari sejumlah sumber, Rabu (16/10/2024), deretan konglomerat ternama yang sukses menjadi penguasa bisnis media di Indonesia.

Baca Juga: Hary Tanoesoedibjo Ungkap Peran Penting Soft Skill: Anda Bisa Survive di Mana pun Berada

1. Hary Tanoesoedibjo

Bukan hanya seorang politikus, nama Hary Tanoe juga tersohor sebagai konglomerat media. Hary Tanoesoedibjo sukses mendirikan MNC Group sejak 1989 silam, yang sebelumnya diberi nama Bhakti Investama.

Pada tahun 2000, Bhakti Investama membeli sebagian saham Bimantara Citra dan mengganti namanya menjadi Global Mediacom setelah menguasai mayoritas saham. Hary kemudian aktif di media penyiaran dan telekomunikasi, menjabat sebagai Presiden Direktur Global Mediacom sejak 2002. 

Saat ini, perusahaan yang dirintis Hary Tanoe dikenal dengan nama MNC Group yang berfokus pada empat strategi bisnis, salah satunya media dan entertainment.

Hary Tanoe sukses mengelola empat stasiun televisi bebas tayang nasional, di antaranya adalah RCT, MNC TV, GTV, hingga iNews yang masih eksis hingga saat ini. Ada pula dua TV berbayar lainnya yakni MNC Vision dan K-Vision, serta layanan IPTV melalui MNC Play dan Vision+ TV. Selain itu, MNC Media memiliki dua superapp AVOD dan SVOD, yakni RCTI+ dan Vision+.

Selain itu, MNC Group juga menaungi berbagai media online dan cetak. Di antaranya adalah Okezone.com, iNews.id, Sindonews.com, IDXChannel.com, MNCTrijaya.com, BuddyKu; Koran Sindo, Sindo Weekly, Tabloid Genie, Realita, dan Mom and Kiddie.

2. Chairul Tanjung

Selanjutnya adalah Chairul Tanjung atau yang karib dengan sapaan Pak CT. Sesuai dengan sapaan namanya, mantan Menteri Perekonomian ini juga sukses sebagai konglomerat pemilik CT Corp. Sebuah perusahaan yang menaungi beberapa anak perusahaan ternama, salah satunya bergerak di bidang media.

CT Corp menghadirkan Transmedia, sebuah kelompok media besar di Indonesia yang mengoperasikan berbagai platform seperti TRANS7, TRANS TV, Transvision, Trans Media Sosial, Detikcom, CNN Indonesia, CNBC Indonesia, HaiBunda, CXO Media, Trans Digital Lifestyle Group, Insertlive.com , Beautynesia, dan FemaleDaily.com.

Chairul Tanjung terus berinovasi dalam memajukan bisnis medianya. Bahkan, ia sampai bekerja sama dengan agensi terbesar di Korea Selatan, yakni SM Entertainment. Melalui perjanjian kerja sama antara PT Trans Media Corpora dan SM Entertainment Group, Chairul Tanjung ingin mengembangkan industri Indonesian Pop (I-Pop) dan mempromosikan budaya Indonesia ke dunia.

Baca Juga: Chairul Tanjung: Hiduplah dengan Solusi bukan dengan Masalah

3. Eddy Kusnadi Sariaatmadja

Eddy Kusnadi Sariaatmadja dikenal sebagai Bos Emtek Group, salah satu perusahaan media terkemuka di Indonesia. Emtek Group atau PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) didirikan pada tahun 1983 oleh Eddy Kusnadi sebagai distributor komputer Compaq di Indonesia. 

Mulanya, Emtek Group didirikan sebagai perusahaan yang menyediakan jasa komputer pribadi. Namun, akhirnya berkembang menjadi konglomerat modern dengan tiga kegiatan usaha utama, yaitu media, telekomunikasi, dan solusi IT, serta konektivitas.

Emtek Group berhasil menaungi sejumlah saluran televisi ternama yang masih eksis hingga saat ini. Di antaranya adalah SCTV, Indosiar, dan MOJI yang sebelumnya bernama O Channel. Emtek meluncurkan operator TV berlangganan bernama NexMedia pada tahun 2011.

Meningkatnya permintaan pasar terhadap konten digital mendorong Eddy untuk menggabungkan seluruh konten milik Emtek Group ke dalam satu platform, yaitu Vidio.com. Selain itu, ia juga mengambil langkah strategi dengan mengakuisisi 50% saham KapanLagi Network (KLN), yang mengelola sejumlah portal online seperti Dream, Brilio, Bola, Merdeka, dan Fimela. 

4. Hartono Bersaudara

Selain sukses membangun Grup Djarum, Hartono Bersaudara juga dikenal sebagai konglomerat media. Mereka memiliki berbagai aset di media industri yang memperkuat posisinya sebagai salah satu pengusaha paling berpengaruh di Tanah Air.

Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono memiliki bisnis media online melalui GDP Venture, salah satu perusahaan modal ventura yang berinvestasi di sejumlah situs berita. 

Melalui Djarum Media, Hartono Bersaudara meluncurkan platform Djarum Super Soccer TV yang fokus pada tayangan olahraga, khususnya sepak bola. Selain itu, mereka juga memperluas portofolio media melalui Polytron, yang memiliki kanal televisi Mola TV, menawarkan berbagai konten hiburan dan olahraga bagi pemirsa.

Baca Juga: Cerita Mochtar Riady Menyulap BCA Menjadi Bank Clearing House Setelah BI

5. Mochtar Riady

Kemudian ada Mochtar Riady, bankir ternama di Tanah Air yang juga merupakan sosok dibalik kesuksesan Bank BCA. Pemilik Lippo Group ini juga sukses mengembangkan bisnis media di Tanah Air, lewat konglomerasi Berita Satu Holding atau yang juga dikenal dengan BeritaSatu Media.

BeritaSatu Media telah memiliki enam jaringan penyiaran dengan menghadirkan berita, olahraga, radio, hingga TV berbahasa Inggris. Stasiun televisi yang dikelolanya adalah Berita Satu TV yang merupakan televisi digital. Selain televisi, media lain yang dikelola antara lain surat kabar Suara Pembaruan dan Investor Daily.

6. Dato Sri Tahir

Dalam dunia bisnis, nama Dato Sri Tahir tersohor sebagai pendiri Mayapada Group. Gurita bisnis yang dimiliki Tahir begitu menggerilya. Salah satu bisnis yang dijajalnya adalah bisnis media.

Taipan pemilik nama asli Ang Tjoen Ming ini mulai melirik industri elektronik di Tanah Air pada 2018. Tahir mulai mendirikan Mayapada TV atau MyTV, holding yang membawahi INTV (dulu Banten TV). 

Bukan hanya itu, Tahir juga mendirikan PT Intermedia Promosindo (Guo Ji Ri Bao), PT Wahana Mediatama (Forbes) dan PT Elia Mediatama Indonesia (Elle). Mayapada Group sempat memiliki Guo Ji Ri Bao, koran berbahasa Mandarin.

2023 lalu, Mayapada Group pun secara resmi meluncurkan Bloomberg Technoz, perusahaan media yang menyediakan informasi dan berita seputar ekonomi, bisnis, finansial, dan teknologi.

Itu dia deretan konglomerat ternama Tanah Air yang sukses dengan bisnis media mereka!