Kepemimpinan yang efektif memiliki banyak bentuk, beradaptasi dengan berbagai keadaan dan berbagai kebutuhan bisnis. Meskipun prinsip-prinsip umum mendukung kepemimpinan yang hebat, setiap pemimpin membawa gaya dan pendekatan mereka yang unik.

Dalam dunia bisnis, persyaratan kepemimpinan yang kuat berubah tergantung pada faktor-faktor seperti kematangan perusahaan, tren industri, dan peristiwa global. Hanya sedikit pemimpin yang harus beradaptasi lebih dari CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon.

Dengan mengawasi aset senilai $4 triliun dan memimpin hampir 300.000 karyawan, Dimon telah menghabiskan hampir dua dekade memimpin salah satu lembaga keuangan terbesar di dunia.

Dikutip dari Forbes, Jumat (28/3/2025), Dimon pun berbagi empat prinsip kepemimpinan utama dengan audiens yang terdiri dari 12.000 eksekutif, pemasar, dan profesional.

1. Jangan Menutupi Realitas

Dalam dunia yang semakin peka terhadap perasaan, kepemimpinan menuntut komitmen terhadap kebenaran daripada kenyamanan.

Kejujuran radikal dan komunikasi langsung—meskipun terkadang tidak nyaman—sangat penting untuk mendorong kinerja dan menjaga transparansi.

"Banyak perusahaan tidak melakukan itu," kata Dimon, memperingatkan bahwa menghindari kebenaran yang sulit dapat menyebabkan rasa puas diri dan akuntabilitas yang berkurang secara menyeluruh.

Ia menasihati para pemimpin, "Jangan mencoba menggunakan angka untuk membuktikan apa yang Anda pikirkan. Cobalah gunakan angka untuk memahami apa yang Anda lakukan."

Contoh tidak menutup-nutupi kenyataan dan melihat angka adalah Microstrategy (sekarang menjalankan bisnis sebagai Strategi), yang melakukan perubahan strategis Bitcoin beberapa tahun lalu yang telah menghasilkan keuntungan yang signifikan.

Pada tingkat pribadi, bersikap langsung lebih jauh merangsang pertumbuhan, sebuah filosofi yang dianut CEO Nvidia Jensen Huang untuk menumbuhkan tim berkinerja tinggi dan loyalitas.

2. Bersikaplah Terbuka dalam Membangun Tim

Membentuk tim kepemimpinan bukan hanya tentang menemukan karyawan yang hebat—ini tentang mengidentifikasi individu yang dapat menangani tekanan dan kerumitan unik kepemimpinan.

Dimon menekankan bahwa kompetensi dalam satu bidang tidak selalu menghasilkan kepemimpinan yang efektif.

"Banyak orang yang menjalankan sesuatu, mereka sangat kacau. Jangan biarkan mereka menjalankan sesuatu karena mereka akan menjadi bencana," tuturnya.

Seiring dengan semakin kompleksnya kepemimpinan, detail-detail kecil memberikan dampak yang signifikan. Memisahkan bakat individu dari kemampuan kepemimpinan sangat penting untuk kesuksesan jangka panjang.

Baca Juga: Bos JPMorgan: Perjalanan Bisnis Sangat Penting Bagi Para CEO