Langkah Pencegahan Alami

Pencegahan BPH tidak bisa dilakukan hanya ketika gejala muncul, melainkan harus dimulai sejak usia muda.

Gaya hidup sehat menjadi kunci utama. Aktivitas fisik yang teratur membantu menjaga sirkulasi darah sekaligus menyeimbangkan hormon.

Berat badan ideal yang diperoleh dari pola makan bergizi juga mampu menurunkan risiko peradangan dan resistensi insulin yang berkaitan dengan pembesaran prostat.

Mengurangi konsumsi kafein, alkohol, dan makanan pedas dapat meringankan gejala saluran kemih, sementara minum cukup air setiap hari menjaga kesehatan kandung kemih meski sebaiknya tidak berlebihan menjelang tidur.

Tak kalah penting, pengelolaan stres dan tidur yang cukup juga berperan besar dalam menjaga fungsi prostat.

Pola Makan yang Mendukung Kesehatan Prostat

Nutrisi yang baik juga menjadi bagian tak terpisahkan dari strategi pencegahan. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi buah, sayuran, dan biji-bijian utuh memberikan manfaat perlindungan alami bagi prostat.

Kandungan antioksidan dalam tomat, beri, dan sayuran berdaun hijau dapat melawan peradangan, sementara asam lemak omega-3 yang banyak terdapat dalam ikan dan kacang-kacangan mendukung metabolisme tubuh yang sehat.

Sebaliknya, makanan olahan dan lemak jenuh sebaiknya dibatasi karena berpotensi memperburuk kondisi.

Selain gaya hidup dan pola makan, pemeriksaan kesehatan prostat sejak usia 50 tahun sangat dianjurkan. Skrining melalui tes darah untuk Prostate-Specific Antigen (PSA) serta pemeriksaan fisik dapat membantu mendeteksi pembesaran prostat lebih awal.

Dengan begitu, dokter bisa memberikan pengobatan atau intervensi yang sesuai sebelum komplikasi serius muncul.

Sebagian besar kasus BPH masih bisa dikendalikan dengan pengobatan sederhana dan penyesuaian gaya hidup, terutama bila terdeteksi sejak tahap awal.

Baca Juga: 6 Tanda Ketidakseimbangan Hormon pada Pria yang Tak Boleh Diabaikan