Yayasan WINGS Peduli menggelar Aksi Bersih Sungai Wonorejo di Pantai Mangrove Wonorejo, yang menjadi salah satu muara dari sungai tersebut untuk memperingati Hari Bersih Sungai Sedunia.
Aksi Bersih yang melibatkan puluhan sukarelawan dari berbagai bidang ini dilakukan secara holistik dengan menyelenggarakan kegiatan edukasi, pemungutan sampah, penanaman pohon bakau, hingga mendaur ulang sampah yang terkumpul.
Inisiatif ini merupakan bagian dari program pembangunan ekosistem pengelolaan sampah yang holistik di Surabaya dan Jakarta Timur berbasis komunitas lokal, yang Yayasan WINGS Peduli lakukan bersama Waste4Change sebagai komitmen #WINGSPeduliLingkungan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Surabaya, Dedik Irianto, menyampaikan apresiasinya terhadap program Aksi Bersih Sungai ini.
"Kami menyambut baik inisiatif Yayasan WINGS Peduli untuk menjaga kebersihan dan kelestarian pantai Wonorejo dengan melibatkan masyarakat lokal, termasuk Bank Sampah binaan mereka di Surabaya. Harapannya, program ini bisa mengurangi tumpukan sampah di Pantai Wonorejo serta membangun kebiasaan dan kesadaran kalangan masyarakat untuk bersama-sama melestarikan alam dan menjaga kebersihan di sekitar mereka,” tuturnya.
Pantai Wonorejo menghadapi ancaman serius dari sampah plastik dan abrasi hutan mangrove di sekitarnya. Menurut Mongabay (2022), penyedia ragam berita konservasi dan sains lingkungan berbasis non-profit, sampah plastik yang dibuang sembarangan hingga ke muara sungai dan laut, turut menghambat pertumbuhan ekosistem Mangrove Wonorejo.
Padahal, kawasan ini merupakan bagian dari Sungai Wonorejo yang esensial bagi sistem perairan di Jawa Timur karena terhubung ke Selat Madura serta masuk ke dalam kawasan konservasi berdasarkan perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Jawa Timur Tahun 2014 tentang Perlindungan Pohon.
Yayasan WINGS Peduli bersama Waste4Change mengawali kegiatan dengan mengedukasi relawan mengenai program #PilahDariSekarang, kampanye pengelolaan sampah berbasis rumah tangga yang telah berjalan sejak 2023. Setelah itu, relawan bersama dengan fasilitator membersihkan kurang lebih 1 hektar wilayah pantai mangrove Wonorejo.
Total terdapat 184,8 kg sampah yang terkumpul, yang didominasi oleh sampah non-organik dan residu. Sampah terkumpul akan dipilah lebih detail, kemudian dikelola lebih lanjut oleh mitra Waste4Change menjadi material baru yang bernilai, termasuk kepada perusahaan daur ulang plastik dan kertas untuk digunakan kembali.
Sebagai upaya untuk memelihara kelestarian dari ekosistem bakaunya, Yayasan WINGS Peduli bersama relawan juga menanam 100 unit pohon Mangrove di area tersebut.
Dalam program ini, Yayasan WINGS Peduli melakukan pendekatan kolaboratif dengan melibatkan relawan dari berbagai organisasi untuk memperluas dampak positif dari perubahan perilaku untuk melestarikan lingkungan.
Mereka adalah 50 relawan yang memiliki hubungan langsung dengan sungai Wonorejo, yakni Bank Sampah ‘Bersih Indah Asri’ (BIA) yang berdomisili di Surabaya, sebagai komunitas binaan Yayasan WINGS Peduli, World Cleanup Day Jawa Timur, dan karyawan WINGS Group di Surabaya.
Baca Juga: Gandeng Pandawara, Yayasan WINGS Peduli Gelar Program Kemerdekaan Bertema Lingkungan
Aksi Bersih Sungai menjadi Rangkaian Program Pembangunan Ekosistem Pengelolaan Sampah Secara Holistik
Membersihkan sampah di sungai merupakan salah satu kegiatan yang merangkai inisiatif Yayasan WINGS Peduli dalam membangun ekosistem pengelolaan sampah yang holistik di Surabaya dan Jakarta Timur.
Berbasis pemberdayaan komunitas lokal, kegiatan ini diawali dengan kegiatan optimasi Bank Sampah bersama Waste4Change. Bank Sampah yang menjadi pionir dalam program ini adalah Bank Sampah ‘Bersih, Indah, Asri’ (BIA) di Kota Surabaya dan Bank Sampah Kartini 09 di Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.
Bersama Waste4Change, Yayasan WINGS Peduli memberikan pelatihan mengenai lima aspek persampahan secara berkala, yakni Aspek Kelembagaan, Operasional Teknis, Pengelolaan Keuangan, Regulasi, serta Meningkatkan Partisipasi. Dengan bekal tersebut, diharapkan pengurus dapat menjalankan operasional Bank Sampah secara mandiri sekaligus menjadi tokoh perubahan di lingkungan mereka.
Program selanjutnya adalah kelas dan workshop terkait pemilahan sampah kepada nasabah dan warga di sekitar Bank Sampah, termasuk memperkuat kampanye #PilahDariSekarang.
Dalam workshop yang diadakan oleh para experts, masyarakat diajarkan bagaimana mengubah sampah menjadi barang yang bernilai guna, sehingga memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan mereka.
Dengan cara ini, sampah yang tadinya hanya dianggap sebagai limbah, dapat dimanfaatkan kembali dan menjadi solusi kreatif dalam mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir.
Selain itu, Yayasan WINGS Peduli juga merangkul petugas kebersihan dan pemulung setempat di sekitar Bank Sampah BIA dan Kartini 09 melalui pemberian paket sembako.
Pendekatan ini tidak hanya memberikan bantuan material kepada mereka, tetapi juga mengajak mereka menjadi bagian dari gerakan holistik ini. Mereka dilibatkan sebagai aktor penting dalam pengelolaan sampah, yang berperan besar dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di wilayah tersebut.
Sheila Kansil, Perwakilan Yayasan WINGS Peduli, menjelaskan, melalui kolaborasi bersama Waste4Change, pihaknya berharap dapat menghadirkan solusi yang inovatif dan praktis dalam pengelolaan sampah.
“Kami percaya bahwa upaya ini tidak hanya akan memberikan dampak positif terhadap lingkungan, tetapi juga akan meningkatkan kesejahteraan sosial komunitas. Inisiatif ini merupakan langkah penting dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan, serta mendorong partisipasi aktif mereka dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” ungkapnya.
Berbagai upaya ini merupakan komitmen Yayasan WINGS Peduli untuk terus memperluas dampak positif dari program pengelolaan sampah yang holistik di berbagai wilayah di Indonesia, guna mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan sejahtera bagi generasi mendatang. Semua upaya ini sejalan dengan filosofi WINGS Group, yaitu "The Good Things in Life Should be Accessible for All".