PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap modus penipuan berkedok layanan dan penawaran menjadi nasabah prioritas BCA. Pasalnya, minat masyarakat yang tinggi untuk menjadi nasabah prioritas kerap dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Executive Vice President Individual Customer Business Development BCA, Andrianus Wagimin, mengungkapkan bahwa BCA memiliki dua layanan premium, yakni BCA Solitaire dan BCA Prioritas. Untuk masuk dalam dua kategori tersebut, nasabah akan mendapatkan undangan dari BCA, tanpa dipungut biaya.

Baca Juga: BCA Target Berikan 2.000 Sertifikat Halal Gratis untuk Dukung UMKM Go-Export

Undangan tersebut diberikan kepada nasabah dengan beberapa kriteria. Salah satu kriteria tersebut ialah memiliki Asset Under Management (AUM) senilai Rp1 miliar (BCA Prioritas) dan Rp5 miliar (BCA Solitaire). Aset tersebut dapat berbentuk saham, tabungan, deposito, atau aset lainnya di BCA.

"Meskipun sudah memenuhi kriteria AUM, nasabah belum tentu bisa menjadi nasabah prioritas dan solitaire. Itu keputusan dari manajemen BCA untuk memberikan undangan menjadi nasabah prioritas," tegas Andrianus dalam talkshow bertajuk "Upaya BCA Prioritas Dorong Pengembangan Bisnis Nasabah Premium" di BCA Expoversary 2024 di ICE BSD, Jumat, 1 Maret 2024.

Baca Juga: Meneropong Peluang Investasi Startup dan Industri Teknologi Tahun 2024

Lebih lanjut, Andrianus menjelaskan bahwa undangan tersebut akan diberikan dalam bentuk fisik dengan memo kop surat khas yang tidak bisa dipalsukan. Undangan tersebut juga akan diberikan langsung kepada nasabah, tidak melalui perantara seperti email atau WhatsApp.

"Untuk memberi undangan itu pasti diberikan langsung secara fisik," tambahnya.

Ia juga mengimbau nasabah untuk menghubungi HaloBCA untuk mengonfirmasi ulang memo tersebut. Hal itu dilakukan sebagai bentuk kehati-hatian nasabah dalam mencegah tindak kejahatan perbankan yang mengatasnamakan BCA Prioritas.

"Jika kiranya ragu, nasabah dapat menghubungi HaloBCA atau datang ke kantor cabang. Pastikan apakah betul undangan atau hoaks," tegas Andrianus lagi.