Segmen Usaha Pertambangan Batu Bara
Sampai dengan Juli 2024, PT Tuah Turangga Agung telah menjual batu bara sebanyak 8,5 juta ton, termasuk 2,0 juta ton batu bara metalurgi, meningkat 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Segmen Usaha Pertambangan Emas
Penjualan setara emas dari PT Agincourt Resources sampai dengan Juli 2024 mencapai 128 ribu ons, atau naik 2% dari periode yang sama tahun lalu sebesar 126 ribu ons.
Baca Juga: Penyaluran Kredit Bank Sampoerna kepada UMKM Capai Rp12,3 Triliun di Semester I/2024
Segmen Usaha Pertambangan Nikel
Penjualan bijih nikel dari PT Stargate Pasific Resources sampai dengan Juli 2024 sebesar 1 juta wet metric ton (wmt), terdiri dari 496 ribu wmt saprolit dan 602 ribu wmt limonit. Selain itu, investasi pada Nickel Industries Limited pada bulan September 2023 dengan kepemilikan saham sebesar 19,99% melaporkan penjualan 32.759 ton logam nikel pada kuartal pertama dan 32.273 ton logam nikel pada kuartal kedua tahun 2024.
Segmen Usaha Industri Konstruksi
Pada Segmen ini dijalankan oleh ACSET membukukan pendapatan bersih Rp1,1 triliun sampai dengan Juni 2024, atau naik 39% dari Rp798 miliar di periode yang sama tahun lalu dan mencatat rugi bersih sebesar Rp136 miliar pada semester pertama tahun 2024.
Segmen Usaha Energi
UT saat ini mengoperasikan fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) aliran sungai langsung (run-of-river), yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Kalipelus – 0,5 MW di Jawa Tengah dan PLTM Besai Kemu – 7 MW di Lampung yang telah mulai beroperasi di bulan Januari 2024.
Perseroan juga memiliki kepesertaan saham di PT Arkora Hydro Tbk (Arkora) sebesar 31,49%. Arkora memiliki dan mengembangkan PLTA aliran sungai langsung. Saat ini Arkora mengoperasikan dua PLTA yang memiliki kapasitas total sebesar 17.4 MW dan dua PLTA yang sedang dalam tahap konstruksi berkapasitas total sebesar 15,4 MW. Setelah seluruh PLTA ini beroperasi, Arkora akan memiliki pembangkit listrik dengan total kapasitas terpasang sebesar 32,8 MW.
Melalui PT Energia Prima Nusantara, secara kumulatif sejak tahun 2018 sampai dengan bulan Juli 2024, Perseroan telah memasang Rooftop Solar PV mencapai 17,5 MWp, sementara yang saat ini dalam proses instalasi sebesar 1,9 MWp.
Perseroan melalui EPN telah melakukan investasi pada PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD) dengan total kepemilikan saham langsung dan tidak langsung sebesar 32,7% sejak Maret 2024. SERD memiliki proyek panas bumi yang telah beroperasi di Sumatera Selatan dengan kapasitas eksisting sebesar 2 x 49 MW.