Bertepatan dengan peringatan Hari Konservasi Kehidupan Liar Sedunia, Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) mengumumkan para pemenang kontes foto dan video Suara Alam Nusantara. Kontes ini digelar untuk meningkatkan kepedulian publik terhadap pelestarian alam dan biodiversitas Indonesia.

Direktur Komunikasi YKAN, Priscilla Christin, menyebutkan bahwa kontes ini tidak hanya menggambarkan keindahan dan keunikan alam dan biodiversitas di Indonesia, tetapi juga menyiratkan pesan pentingnya perlindungan kekayaan alam. 

"Ada banyak foto yang menimbulkan rasa bangga karena memperlihatkan betapa kaya alam dan budaya Indonesia. Namun, masih ditemui praktik-praktik yang membawa resiko pada kerusakan alam itu sendiri," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta pada Kamis (4/12/2025).

Baca Juga: Mengulik Penyebab Bencana Alam Sumatra, Benarkah Gegara Pembalakan Liar?

Ada delapan pemenang dalam Kontes Foto dan Video Suara Alam Nusantara yang mewakili masing-masing kategori yaitu Lanskap Laut (termasuk bawah laut), Makhluk Laut, Lanskap Drone, Lanskap Non-Drone, Tumbuhan dan Jamur Liar, Satwa Liar, Burung, hingga Masyarakat Adat Indonesia. Sementara untuk video, ada dua pemenang.

Juri dan musisi, Monita Tahalea, mengungkapkan pengalamannya saat menilai karya-karya peserta. Sebagai musisi, ia melihat bagaimana visual alam memunculkan imajinasi musikal baginya.

“Saat kita melihat sebuah visual, biasanya muncul perasaan tertentu. Karena aku seorang musisi, setiap kali melihat gambar hutan atau pohon, aku langsung membayangkan seperti apa bunyinya, seolah ada lagu yang cocok untuk suasana itu," sebut Monita.

Aktor sekaligus pegiat alam, Ramon Tungka, menilai bahwa para peserta memiliki peluang besar untuk berkembang karena kombinasi kemampuan individu dan kekayaan alam Indonesia. Menurutnya, alam Indonesia bukan hanya sebagai objek visual, tapi punya nilai keberlanjutan yang perlu dijaga.

“Peserta itu sendiri berpotensi untuk lebih berkembang lagi, menjadi seorang fotografer yang lebih profesional. Alamnya pun juga sama, memiliki potensi untuk terus lestari. Bukan untuk kemudian bagus didatangi wisata,” ungkapnya.

Ramon meyakini bahwa pelestarian lingkungan hanya dapat dicapai jika berbagai pihak bekerja secara inklusif dan saling mendukung. Dengan kolaborasi dan kesadaran menjaga kawasan alam, potensi keberlanjutan akan semakin kuat dan memberi manfaat bagi generasi berikutnya.

“Bila kita kerjakan secara inklusif, bekerjasama berdampingan untuk menjaga kawasan tersebut, ya tentunya pasti mempunyai potensi menjadi lebih lestari,” tuturnya.