Dunia tengah mengalami pergeseran teknologi yang masif karena kecerdasan buatan (AI) dan teknologi disruptif lainnya menjadi "Human by Design"; mendorong era baru dalam produktivitas dan kreativitas. Hal itu terangkum dalam laporan terbaru Accenture tentang Technology Vision 2024: "Human by Design: How AI Unleashes the Next Level of Human Potential".
Penelitian ini menjelaskan lebih lanjut bagaimana teknologi seperti AI generatif yang telah berkembang secara eksponensial akan makin menyerupai manusia. Perkembangan tersebut akan meningkatkan kemampuan SDM untuk meningkatkan potensi para pekerja dan mengubah bagaimana bisnis dijalankan. Menurut penelitian Accenture, AI generatif memiliki potensi untuk memengaruhi 44% dari seluruh jam kerja di seluruh industri di Amerika Serikat, memungkinkan peningkatan produktivitas di 900 jenis pekerjaan yang berbeda, dan menciptakan setidaknya US$8 triliun nilai ekonomi global.
Baca Juga: Mengungkap Kecanggihan Teknologi di Balik Penerapan Sistem Pembayaran Digital Terintegrasi
"Teknologi yang memiliki sifat Human Centric seperti AI generatif akan dapat meningkatkan potensi SDM dan memberikan manfaat bagi bisnis dan masyarakat. Namun, untuk mewujudkan manfaat ini memerlukan pendekatan human by design yang seimbang untuk memastikan penggunaan teknologi ini secara adil dan bertanggung jawab. Kami sangat terdorong oleh kemajuan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial Indonesia yang menunjukkan komitmen kuat dalam memanfaatkan teknologi ini untuk pertumbuhan transformatif," terang Jayant Bhargava, Country Managing Director Accenture Indonesia, dikutip Senin (10/6/2024).
Lebih lanjut, Jayant menjelaskan bahwa meningkatkan penggunaan AI secara bertanggung jawab memiliki tantangan tersendiri, terutama bagi perusahaan yang tidak memiliki landasan digital yang kuat. Mereka harus mempertimbangkan infrastruktur teknis, model operasi, dan tata kelola untuk memenuhi permintaan komputasi yang tinggi sekaligus mengelola biaya dan penggunaan energi.
Adapun empat tren utama dalam laporan Technology Vision 2024 "Human by Design" adalah:
1. A Match Made in AI: Mereformasi hubungan manusia dengan ilmu pengetahuan-tren ini menyampaikan bahwa AI telah mencapai era baru, di mana pengelolaan data dapat membantu AI berpikir selayaknya manusia dan bahkan memiliki kreativitas. AI kini mampu untuk memberikan respons yang dipersonalisasi dalam bentuk saran, rangkuman dari sekumpulan hasil, esai, gambar, atau bahkan karya seni alih-alih hanya menelusuri tumpukan hasil dari mesin pencarian. Pencarian sekarang menjadi proses penggabungan berbagai hal yang tentunya memengaruhi perusahaan di mana para pemimpin bisnis perlu melihat kembali peran informasi dalam organisasi dan membekali karyawan mereka dengan perangkat yang memiliki kemampuan AI untuk meningkatkan kinerja dan daya saing perusahaan secara signifikan.
2. Meet My Agent: Ekosistem untuk AI Tren ini berfokus pada berbagai asisten AI yang membantu individu dan menjadi bagian dari satu ekosistem yang saling terhubung. Asisten-asisten ini tidak hanya membantu dan memberi saran kepada, tetapi juga mewakili manusia untuk membuat keputusan baik di dunia fisik maupun digital. Dengan bekerja berdampingan, kehadiran asisten ini dapat melipatgandakan output kolektif dari para pekerja dan menghasilkan keuntungan yang sangat besar bagi perusahaan yang memilih untuk berpartisipasi. Sebanyak 96% eksekutif setuju bahwa memanfaatkan ekosistem asisten AI akan menjadi peluang yang signifikan bagi organisasi mereka dalam tiga tahun ke depan.
Baca Juga: 5G Percepat Visi Indonesia Emas 2045
3. The Space We Need: Menciptakan nilai dalam realitas baru-perkembangan teknologi memungkinkan terciptanya era baru yang menciptakan pengalaman interaktif dan imersif di dalam lingkungan yang sepenuhnya disimulasikan oleh komputer. Hal ini dicapai dengan memperluas dunia fisik dua dimensi manusia ke dalam lingkungan tiga dimensi baru yang diciptakan menggunakan komputasi spasial, metaverse, digital twins, dan teknologi AR/VR. Di sektor ritel, 33% konsumen menyatakan bahwa saat ini mereka sudah tertarik atau mulai tertarik untuk menggunakan teknologi komputasi spasial untuk berbelanja.
4. Our Bodies Electronic: Antarmuka manusia yang baru-penggunaan teknologi inovatif yang dapat digunakan atau ditanamkan ke diri, seperti wearables yang memiliki kemampuan AI, neuroteknologi penginderaan otak, serta pelacakan pandangan dan gerakan—dapat membuka pemahaman yang lebih baik mengenai diri kita, cara hidup, dan motivasi kita, serta menggunakan wawasan mendalam tersebut untuk meningkatkan cara kita bekerja dan berinteraksi. Sebanyak 94% eksekutif setuju bahwa teknologi antarmuka manusia akan memungkinkan kita memahami perilaku dan motivasi dengan lebih baik, sekaligus mengubah interaksi antara manusia dan mesin.
"AI juga pasti akan membentuk kembali dinamika kerja, meskipun otomatisasi pekerjaan yang menyeluruh kemungkinannya tidak terjadi. Sebaliknya, berbagai pekerjaan akan berkembang dan berubah seiring dengan penggunaan AI. Hal ini juga mendorong pentingnya pelatihan untuk menyelesaikan pekerjaan dan alur kerja kolaboratif antara manusia dan AI. Organisasi yang menerapkan pendekatan AI generatif yang berpusat pada manusia dan bertanggung jawab akan menghasilkan nilai ekonomi yang signifikan, sebagaimana dibuktikan oleh penelitian Accenture yang memproyeksikan tambahan nilai ekonomi global senilai US$10,3 triliun," tutup Jayant.