Tren global dan lokal dalam industri makanan bayi dan anak atau baby food tengah bergerak dinamis. Menurut Ita Puspita Megawati, selaku Beauty Personal Care, Health & Home Supplies Category Sr. Director Tokopedia and Tiktok E-commerce Indonesia, pertumbuhan tersebut erat kaitannya dengan gaya hidup generasi muda serta adopsi cepat terhadap platform digital.
Ita menuturkan, pola hidup generasi muda yang lebih praktis dan digital-savvy turut mendorong perkembangan pasar, khususnya di kategori mother & baby.
“Pertumbuhan ini sangat dipengaruhi oleh masyarakat kelas muda. Mereka cepat beradaptasi dengan digital platform, tidak hanya lewat e-commerce tapi juga dari konten parenting yang tersedia secara online,” jelas Ita, saat menjadi panelis di acara diskusi 'The Future of Baby Food' yang digelar Accelerice Indonesia bersama Kalbe Nutritionals, di Wisma Habibie & Ainun, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025)
Berdasarkan data internal, kata Ita, kategori mother & baby di Tokopedia dan TikTok Shop mencatat peningkatan 29% pada kuartal II dibandingkan kuartal I. Sementara untuk baby food, lonjakannya lebih mencolok, yakni145% di semester I 2024 dibandingkan periode sebelumnya.
“Ini membuktikan bahwa adopsi digital platform sangat membantu pertumbuhan bisnis baby food. Global awareness tentang healthy, organic, dan nutrition sudah tinggi, tantangannya adalah bagaimana tren global ini bisa diadaptasi ke lokal dengan harga yang tetap affordable,” tambahnya.
Ita mengungkapkan bahwa mayoritas konsumen baby food di TikTok Shop adalah millennial parents yang merupakan digital natives. Mereka tidak hanya membeli produk secara online, tetapi juga mengambil keputusan berdasarkan interaksi dengan komunitas.
“Millennial parents itu number one consumer untuk kategori baby di TikTok Shop. Bahkan pengguna baru untuk baby food di kuartal lalu mencapai 68%. Mereka ini biasanya mencari rekomendasi lewat komunitas parenting seperti Bundapedia, yang kami fasilitasi di TikTok Shop. Dari komunitas, mereka saling berbagi pengalaman, dan dari situlah purchase decision diambil,” terangnya.
Baca Juga: Future Food: Kolaborasi Inovasi Pangan untuk Generasi Sehat Indonesia