Di era kemajuan teknologi dan internet yang begitu pesat, keberadaan Influencer sangat berpengaruh bagi masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satunya mempengaruhi perilaku dan keputusan pembelian masyarakat, khususnya bagi mereka pengguna media sosial.
Sebuah studi yang dirilis oleh konsultan komunikasi VERO bersama YouGov dari hasil survei yang dilakukan awal tahun 2024 mengungkap, ada sekira 94% responden (re: mewakili populasi online/pengguna internet) menunjukkan pengaruh besar dari influencer digital dalam membentuk perilaku konsumen dan tren di Indonesia.
Melihat hal tersebut, tim influencer VERO juga merekomendasikan agar pengusaha memanfaatkan potensi pemasaran influencer yang terus berkembang sebagai pilar utama dalam strategi komunikasi dan pemasaran mereka. Konten pemasaran influencer pun harus fokus pada storytelling yang autentik, bukan hanya sekedar hiburan.
“Efektivitas pemasaran influencer didasarkan pada hubungan yang tulus antara perusahaan dan pembuat konten, yang didasarkan atas kepercayaan dan nilai-nilai bersama. Mengenali influencer sebagai individu-individu yang berbeda-beda dengan perspektif unik masing-masing memungkinkan mereka untuk mengintegrasikan pesan merek secara relevan kepada mereka. audiens, sehingga meningkatkan kesadaran merek dan mendorong konversi,” ujar Chatrine Siswoyo, Senior Advisor ASEAN VERO.
Baca Juga: 6 Tips Menjadi Influencer Instagram yang Sukses dan Populer, Intip di Sini!
Ditemui dalam agenda media briefing, Catherine Siswoyo berbagi tips yang dapat dilakukan para pengusaha untuk memilih influencer yang tepat sebagai bentuk strategi pemasaran mereka dalam mempromosikan produk agar lebih dikenal masyarakat. Menurut Catherine, langkah pertama yang harus dilakukan pebisnis yakni menentukan tujuan yang jelas.
“Sebagai pebisnis, kita harus tahu dulu goal-nya apa, objektifnya apa. Misalkan mau memasarkan sesuatu, memasarkan produk, apakah membuat brand awareness, apakah lebih dari engagement, itu kita sebagai bisnis disarankan harus tahu dulu nih clear goalnya apa,” ujarnya kepada awak media, Selasa (21/5/2024).
Langkah kedua, selain menggunakan analisis data, merupakan hal yang sangat penting dalam mengoptimalkan strategi pemasaran influencer. VERO sendiri memiliki TrueVibe yang menyediakan proses berbasis data untuk membantu merek mengidentifikasi dan berinteraksi dengan influencer yang dapat memberikan dampak dan hasil optimal untuk kampanye mereka.
“Itu tidak hanya berdasarkan kesukaan bisnis terhadap salah satu atau beberapa influencer, tapi memang berdasarkan data. Data itu termasuk dari sisi engagement, otoritas, kredibilitas influencer tersebut,” jelas Catherine.
“Kemudian dari sisi dampak, apakah dia target audiens yang tepat atau bukan. Nilai pun juga penting, apakah dia se-nilai sama kita seperti itu,” sambungnya.
Dengan menganalisis tingkat interaksi dan wawasan audiens, menyusun konten yang relevan, memilih influencer yang tepat untuk kampanye mereka, serta menghasilkan hasil nyata dari upaya pemasaran dengan lebih baik.
Pendekatan ini tidak hanya menjadikan proses pengambilan keputusan lebih strategis, tetapi juga memastikan bahwa kerja sama dengan influencer memberikan nilai tambah yang optimal sesuai dengan tujuan pemasaran secara menyeluruh.
“Sekarang, tinggal para pebisnis gimana caranya memilih influencer yang tepat dan menggunakan data,” imbuhnya.
Baca Juga: Sering Dikira Sama, Ternyata Ini Lho Bedanya Influencer dan Content Creator
Lebih lanjut, Catherine memberikan saran kepada para pebisnis jika ingin memakai sosok yang baru viral atau terkenal di sosial media untuk mempromosikan produk mereka. Mengingat, potensi viral dan terkenal di zaman sekarang terbilang mudah, berkat pengaruh sosial media.
“Satu, apakah orang yang baru terkenal itu mewakili dari target marketnya, itu penting banget. Kedua, yang paling penting tadi kembali ke data, apakah value-nya sesuai sama kita atau enggak, memiliki nilai yang sama atau tidak. Ketika, kembali lagi ke objektif dari bisnis itu apa, apakah dari awareness atau engagement , Jadi itu yang paling penting untuk di consider para pebisnis,” tukas Catherine.
Studi: 94% Responden Mengatakan bahwa Influencer Memengaruhi Perilaku dan Keputusan Pembelian Mereka
Konsultan komunikasi Vero, bekerja sama dengan grup riset pasar dan analisis data global YouGov, merilis sebuah studi terbaru yang menunjukkan pengaruh besar dari influencer digital dalam membentuk perilaku konsumen dan tren di Indonesia.
Dengan estimasi pengeluaran untuk pemasaran influencer yang mencapai Rp 5,5 triliun (sekitar US$ 349,83 juta) pada tahun 2028 oleh Statista, industri ini telah memberikan peluang besar bagi bisnis di Indonesia untuk memanfaatkan interaksi dengan para influencer untuk terhubung dengan audiens target mereka.
Berdasarkan survei komprehensif yang melibatkan lebih dari 2.000 responden dari berbagai latar belakang demografis, Vero dan YouGov menemukan bahwa:
94% dari responden mengatakan bahwa influencer telah memberikan pengaruh dalam membentuk pola perilaku dan keputusan pembelian mereka.
Sebanyak 63% dari responden mengatakan bahwa alasan utama mereka mengikuti konten dari seorang influencer adalah untuk mempelajari hal baru, 58% untuk mencari informasi terkini, dan 53% untuk mencari inspirasi.
Sementara itu, 63% dari responden secara aktif mencari konten yang menawarkan saran dan tips dari para ahli, 47% menginginkan konten-konten edukatif, dan 41% merasa tertarik dengan cerita atau pengalaman pribadi influencer.
Hasil temuan ini berlaku untuk berbagai latar belakang demografis, menunjukkan pandangan yang umum tentang nilai, relevansi, dan pengaruh yang diberikan influencer terhadap masyarakat Indonesia.
"Terlihat jelas bahwa potensi besar yang dimiliki influencer dalam memengaruhi pembentukan pola pikir dan perilaku masyarakat telah melewati batas demografi. Sebagian besar masyarakat Indonesia, terlepas dari usia, tingkat pendapatan, dan lokasi geografis, mengakui bahwa mereka dipengaruhi oleh konten dari influencer,” ujar Brian Griffin, CEO Vero.
Alasan utama mereka berinteraksi dengan influencer adalah karena konten tersebut informatif, inspiratif, dan bermanfaat. Hal ini membuka peluang besar bagi bisnis dan organisasi untuk bekerja sama dengan influencer dalam menyampaikan pesan mereka. Adapun hal terpenting yang harus dilakukan untuk mencapai hasil terbaik adalah selalu menggunakan data dan proses yang terstruktur.
Baca Juga: Apakah Promosi Bisnis Lewat Influencer Bisa Lebih Efektif?
Edward Hutasoit, General Manager at YouGov, menekankan bahwa efektivitas influencer berkaitan erat dengan nilai-nilai budaya Indonesia tentang kebersamaan dan kepercayaan.
“Penelitian ini menyimpulkan bahwa para kreator konten digital dapat berperan sebagai pembimbing yang memberikan saran sesuai dengan keahlian individu mereka. Bagi merek, bermitra dengan influencer tidak hanya menjadi taktik pemasaran, namun juga terhubung dengan audiens secara autentik dan menciptakan dampak yang signifikan melalui kepercayaan mereka terhadap influencer,” jelas Edward.
“Temuan ini menunjukkan bahwa pola perilaku konsumsi di masyarakat Indonesia mengalami pergeseran. Para influencer sangat relevan dengan nilai-nilai kebersamaan dan sosial dalam budaya Indonesia, di mana kepercayaan dan rekomendasi dari mulut ke mulut memiliki peran yang signifikan. Mereka tidak hanya membentuk dan memimpin komunitas baru, namun juga dapat memberikan referensi melalui konten yang menghibur dan sarat informasi berharga , yang pada akhirnya akan memengaruhi pilihan dan keputusan pembelian konsumen. Kebutuhan konsumen Indonesia akan konten yang mudah dipahami dan dapat dipercaya menjadi tantangan bagi para kreator konten untuk tetap menjaga autentisitas dan relevansi dengan budaya lokal kita. Dengan demikian, pengaruh mereka dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan,” ungkap Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan M.Sc, Universitas Insitute Pertanian Bogor, seorang pakar yang mendalami perilaku konsumen.
Agung Karmalogy, seorang influencer terkemuka yang juga menjadi bagian dari META Creator of Tomorrow, membahas pentingnya influencer untuk tetap relevan dengan mengadaptasi strategi konten mereka sesuai dengan harapan dan kebutuhan konsumen yang terus berubah.
Peran seorang influencer di Indonesia tidak hanya terbatas pada ranah digital, tetapi juga mencakup interaksi dalam lingkungan sosial dan budaya dari para pengikut kami. Studi ini tidak hanya memvalidasi pengaruh kami terhadap pola konsumsi masyarakat, tetapi juga tekanan tanggung jawab kami untuk memelihara keaslian budaya dan kepercayaan.Agar tetap relevan, penting bagi kami untuk terus berinteraksi dengan para pengikut dan merepresentasikan nilai-nilai serta kehidupan sehari-hari mereka dalam konten kami. Di negara seperti Indonesia yang sangat memegang erat budaya kebersamaan, influencer yang dapat terhubung secara tulus dan memberi kontribusi pada komunitasnya akan meraih kesuksesan,” imbuhnya.