Selanjutnya, Direktur Eksekutif PASPI, Dr. Ir. Tungkot, Sipayung, berharap harap agar generasi muda bisa memahami industri sawit dengan baik. "Baik ya sawit itu, karbondioksida diserap oleh kebun-kebun sawit kita, kemudian dia cuci, dia ubah sebagian menjadi minyak sawit, sebagian menjadi batang sawit kemudian menghasilkan oksigen. Bukankah sawit itu baik? Selama ini yang kita tahu kelapa sawit menghasilkan minyak goreng dan ada di keseharian kita. Namun, secara tidak langsung juga menjadi paru-paru ekosistem," jawab Tungkot.

Tungkot menambahkan, minyak sawit merupakan minyak yang paling sustainable dari 4 minyak nabati di dunia (kelapa sawit, soybean oil, rapeseed, sunflower oil). Sawit, terangnya, merupakan satu-satunya minyak yang emisinya paling rendah.

Baca Juga: 6 Fakta Menarik Kelapa Sawit yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Sementara itu, Bidang Kompartemen Media Relations GAPKI, Fenny Sofyan, membeberkan bahwa sawit menjadi pusat produksi untuk negara lain, di antaranya Pakistan, India, dan negara Eropa. Apalagi, menurut Fenny, perekonomian Indonesia juga sangat bergantung kepada kelapa sawit. Di tengah pandemi Covid-19 misalnya, Indonesia terselamatkan lewat devisa ekspor kelapa sawit.

"Jadi, secara tidak langsung kita juga bagian dari perekonomian dunia dan kebutuhan kita di Indonesia juga bertambah seiring bertambahnya konsumsi," jelas Fenny.

Terlebih, lanjut Fenny, generasi muda patut bangga sebab sawit satu-satunya pangan yang tidak impor, tetapi mengekspor. Sebagai profesional di bidang kehumasan, Fenny mengajak generasi muda untuk mengunggah apapun suara positif terkait industri kelapa sawit Indonesia.

"Supaya masyarakat kita tahu bahwa sawit kita ini adalah sumber kekayaan yang harus kita jaga dan jangan sampai dijajah oleh orang asing," pungkas Fenny.