Menyambut Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili pada 29 Januari 2025, dipercayai sebagai Tahun Ular Kayu yang melambangkan kebijaksanaan, transformasi, dan stabilitas menurut astrologi Tionghoa. Untuk finansial, tentunya semua orang ingin memiliki keuangan stabil tanpa perlu khawatir menghadapi pengeluaran yang tidak direncanakan. Momentum imlek ini menjadi awalan tepat untuk kepala keluarga mengecek kembali sejauh mana ketahanan finansial keluarganya.
Windy Riswantyo selaku Marketing, Alternate & Direct Business Group Head Astra Life mengungkapkan, “Tahun Ular Kayu dianggap menjadi waktu yang tepat untuk merencanakan keuangan secara matang dan mengambil keputusan berdasarkan analisa. Untuk itu, kami mengajak khususnya para kepala keluarga agar memiliki perencanaan keuangan jangka panjang, sebab ada berbagai kemungkinan risiko badai kehidupan yang bisa menghancurkan finansial keluarga.”
Pertama, risiko hidup terlalu lama, yang berarti usia pensiun akan menjadi lebih panjang sehingga membuat kebutuhan dana pensiun lebih besar. Selain itu, adanya inflasi kesehatan yang semakin tinggi dan risiko terkena penyakit kritis. Kedua, risiko hidup terlalu cepat, artinya meninggal dunia di usia produktif sehingga belum sempat mengumpulkan dana yang cukup untuk mewujudkan impian jangka panjang keluarga, seperti, punya rumah impian, pendidikan anak dll. Ketiga, terkena penyakit kritis yang mengganggu income. Untuk itu, kepala keluarga perlu menjadikan asuransi kesehatan menjadi prioritas di momen awal tahun Ular Kayu.
Berikut 3 langkah untuk para kepala keluarga menjaga ketahanan finansial dalam menghadapi risiko jangka panjang:
Baca Juga: Mengenang Sosok William Soeryadjaya, Tokoh di Balik Berdirinya Astra
1. Pahami dan analisa potensi kerugian
Langkah pertama yang perlu diambil adalah melakukan analisis terhadap potensi kerugian pada finansial. Misalnya saja adanya potensi anak menjadi generasi sandwich apabila orang tua tidak memiliki dana pensiun dan asuransi kesehatan, atau bisa juga keluarga tidak memperhitungkan pengeluaran bulanan, hutang, dari sumber pendapatan yang dimiliki secara rinci. Setelah memahami potensi kerugian, para kepala keluarga dapat merencanakan langkah mitigasi risiko seperti jika terdapat risiko kehilangan pekerjaan atau pengeluaran mendadak untuk kesehatan. Analisa ini bukan hanya menyiapkan ketahanan finansial dimasa mendatang tetapi juga menciptakan siklus positif untuk memutus rantai beban yang sering kali diwariskan dari generasi ke generasi.
2. Identifikasi dan kalkulasi kebutuhan hidup
Langkah kedua, menghitung jumlah aset yang dimiliki seperti tabungan, investasi, dan propertiserta mengkalkulasikan kebutuhan hidup, temasuk biaya kesehatan, pendidikan anak, dan pengeluaran sehari-hari akan memberikan gambaran yang jelas mengenai seberapa besar dana yang diperlukan untuk menjaga kualitas hidup. Idealnya setiap keluarga telah memiliki alokasi pos-pos dana. Langkah paling mudah menggunakan metode 50/30/20. Artinya, 50% dialokasikan untuk kebutuhan pokok seperti tempat tinggal, makan, transportasi, dan asuransi. Untuk asuransidiupayakan tidak lebih dari 10% penghasilan. Selanjutnya, alokasikan 30% untuk keinginan seperti, belanja ataupun hiburan. Apabila dibutuhkan hutang, maka upayakan tidak boleh lebih dari 30% dari penghasilan. Setelah itu, alokasikan 20% untuk tabungan, dana darurat, dan sosial termasuk zakat 2,5%. Selain itu, untuk tabungan dan investasi upayakan alokasikan minimal 10%.
3. Financial Zen dan Nikmati Proses Hidup
Langkah ketiga, untuk mencapai ketahanan finansial yang optimal, penting untuk mengatur cashflow secara bijak, sebab masih banyak orang yang tidak begitu menaruh perhatian mengenai pengelolaan arus kas. Kemudian, dana darurat berfungsi sebagai penyangga keuangan ketika menghadapi situasi darurat seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan-kebutuhan yang mendesak lainnya. Selain itu, memiliki asuransi jiwa yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan berinvestasi sesuai profil risiko masing-masing. Harapannya, dengan cara tersebut dan seiring berjalannya waktu dapat terjadi peningkatan pendapatan dan kemampuan mitigasi risiko yang benar, sehingga bisa melewati risiko finansial dengan mudah.
Langkah tersebut dapat dilakukan oleh kepala keluarga di tahun Ular Kayu 2025, untuk dapat membangun ketahanan finansial lebih awal dan memutus rantai beban finansial untuk generasi selanjutnya. Sebagai proteksi diri dan keluarga, produk asuransi jiwa ASLI Ultimate Protection dengan premi mulai dari Rp688 ribu/tahun dan pilihan masa pembayaran Premi dalam 5, 10 atau 15 tahun. ASLI Ultimate Protectionmemberi perlindungan hingga usia 99 tahun dan premi asuransi dasar yang tetap hingga akhir masa pembayaran premi membuat kepala keluarga merasa aman.
Dengan terproteksi ASLI Ultimate Protection, pasti memberikan perlindungan jiwa sebesar 125% dari Uang Pertanggungan pada tahun polis ke-15, hingga adanya kepastian Manfaat Akhir Kontrak 125% dari Uang Pertanggungan saat masa pertanggungan berakhir. Tersedia juga pilihan Asuransi Tambahan dengan manfaat pembebasan Premi Dasar dan Premi Asuransi Tambahan (jika ada). Informasi lebih lanjut mengenai syarat dan ketentuan ASLI Ultimate Protection, dapat menghubungi Hello Astra Life Contact Center 24 jam di nomor 1 500 282, serta nomor WhatsApp 08952-1500282 dan layanan e-mail [email protected] yang tersedia dari Senin-Jumat pukul 08.00-16.00 WIB.