Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), Jahja Setiaatmadja, menegaskan pentingnya menempatkan individu yang tepat di posisi yang sesuai dalam organisasi atau perusahaan.

Dalam sebuah pernyataannya saat ditemui Olenka beberapa waktu lalu, Jahja mengungkap filosofi kepemimpinan yang menjadi prinsip dasar pengelolaan SDM di BCA.

"Kemampuan orang itu berbeda-beda. Seseorang bisa unggul di satu bidang tapi kurang di bidang lain. Kalau dia salah duduk, kita harus carikan tempat yang menurut kita bagus. The right man behind the gun, itu penting," ujar Jahja.

Filosofi 'the right man behind the gun' sendiri dikatakan Jahja bukan sekadar jargon biasa. Baginya, ini adalah prinsip strategis dalam menciptakan organisasi yang adaptif, efisien, dan produktif. 

Menurutnya, penempatan yang tepat bukan hanya memaksimalkan potensi karyawan, tetapi juga menjaga kelangsungan pertumbuhan perusahaan.

Baca Juga: Jahja Setiaatmadja Ungkap Budaya ‘Mau Repot’ Jadi Kunci Layanan Istimewa di BCA

Namun, ia juga menekankan bahwa tak semua penugasan berakhir positif. Ada kalanya, lanjut dia, seseorang yang telah diberi beberapa kesempatan tetap tidak menunjukkan performa yang diharapkan.

“Kalau sampai sudah berapa kali diberi kesempatan, gak bisa juga, ya mungkin harus ada 'promosingkir' juga. Artinya, gak semua promosi itu positif,” kata Jahja

Jahja juga menuturkan, organisasi atau perusahaan tidak bisa menunggu terlalu lama pada individu yang tidak mampu beradaptasi dengan cepat. 

Kata dia, ketika seorang karyawan tak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja, keputusan tegas harus diambil demi kelangsungan perusahaan.

“Kalau sudah gak bisa adaptasi dengan lingkungan, ya terpaksa memang harus kita kepinggirkan. Karena the show must go on, kita harus maju terus,” pungkasnya.

Baca Juga: Jahja Setiaatmadja: Alumni BCA Mudah Diterima Kerja di Perusahaan Lain