Politisi PDI-Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terang-terangan memuji program makan bergizi besutan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang menjadi salah satu program unggulan pada kampanye Pilpres 2024.

Meski berbeda kubu, namun Ahok mengatakan, itu adalah program paling oke memikat masyarakat.

Baca Juga: Klaim Anies Dibantah Ahok

"Waktu itu ada isu kan, makan siang gratis. Saya kan di tim sebelah, gua kan merah, gua bilang, makanya gua bilang, ini masalah loh. Ini kampanyenya top ini," kata Ahok dalam sebuah diskusi dilansir Senin (5/8/2024).

Ahok mengatakan, program makan bergizi gratis untuk para pelajar jelas bikin masyarakat terpikat, program itu jauh lebih memikat ketimbang program internet gratis yang diusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Secara logika, lanjut Ahok masyarakat jelas memilih makan gratis, terlebih masyarakat kelas menengah ke bawah yang memiliki anak lebih dari satu orang. Dengan tawaran makan bergizi gratis mereka jelas tidak peduli dengan iming-iming internet gratis.

"Kalau lu punya tiga anak, pusing enggak tuh, mau kasih anak jajan kalau enggak ada duit. Dikasih enggak ada duit, enggak dikasih kasihan itu anak," kata Ahok.

"Tiba-tiba dia bilang, kalau gua jadi presiden, anak lu gua kasih makan siang bos, ya gua seneng, internet masa bodoh lah internet. Iya dong? yang penting mah anak gua makan siang nih," tambahnya.

Untuk menandingi program makan bergizi gratis, Ahok sempat mengusulkan program Upah Minimum Provinsi (UMP) untuk setiap provinsi.

"Kita beri usul, kalau gitu kita umumkan semua rumah tangga minimal dapat UMP sesuai daerahnya. Kalau di Jakarta, semua dapat Rp5 juta, kalau enggak sampai Rp5 juta, lu kontak gua," ujarnya.

Baca Juga: Living Sacrifice: Perjalanan Hidup Dato Sri Tahir yang Berhasil Bangkit dari Kemiskinan

Sayang program ini tak terkampanye dengan baik, pasalnya mesti ada hitung-hitungan anggaran yang serius, padahal anggaran buat program makan bergizi juga belum dihitung dengan baik.

"Udah hitung belum? ditanya, (gua) jawab, belum. Gua juga ngomong, yang sana juga belum hitung," tuntasnya.