Dalam beberapa tahun terakhir, istilah financial freedom mulai banyak dibicarakan oleh publik. Tak terkecuali bagi generasi muda, financial freedom semakin menjadi suatu hal yang perlu dicapai sedini mungkin.

Berkenaan dengan hal tersebut, Content Creator & Entrepreneur, Theo Derick, mengatakan bahwa kebebasan finansial atau financial freedom itu bukan kondisi ketika seseorang hidup serba mewah. 

Akan tetapi, kebebasan finansial adalah sebuah kondisi keuangan ketika pendapatan pasif atau passive income kita lebih besar dibandingkan dengan biaya hidup plus gaya hidup realistis.

Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Membuka Fasilitas Kredit? Begini Penjelasan Financial Planner

"Jadi financial freedom itu adalah kondisi ketika living cost bulanan ditambah gaya hidup realistis. Kalau ingin gaya hidup unlimited, itu bukan financial freedom, tapi financial hallucination," ungkapnya dilansir Olenka pada Rabu, 10 September 2025.

Theo Derick menjelaskan, gaya hidup realistis tersebut harus disesuaikan dengan kondisi pendapatan bulanan masing-masing individu.

Menurutnya, gaya hidup bersifat relatif; suatu barang dapat dianggap mewah bagi sebagian orang apabila dibandingkan dengan pendapatan bulanannya, namun bagi yang lain tidak termasuk barang mewah karena nilainya relatif kecil apabila dibandingkan dengan penghasilan mereka.

Oleh karena itu, ia mengingatkan pentingnya menghindari kondisi financial hallucination, yaitu keadaan ketika seseorang memimpikan gaya hidup yang jauh melampaui kemampuan finansial atau pendapatan bulanan.

"Jadi, bedain dulu ya. So, di financial freedom ini bukan ngomongin brand, bukan ngomongin luxury, tapi ngomongin state financial. Kenapa? Karena kemewahan tanpa kemampuan itu bukan fondasi keuangan," tegasnya.