Selama beberapa tahun terakhir, kesadaran untuk hidup sehat masyarakat di Tanah Air menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Bisa dikatakan, pasca pandemi COVID-19, tren hidup sehat dengan melakukan sejumlah aktivitas fisik kian dilirik. Bahkan,, banyak orang yang mengisi kawasan terbuka, terutama di Jakarta, untuk berolahraga mulai dari lari, bersepeda, badminton, dan lain sebagainya.
Populix baru-baru ini meluncurkan laporan bertajuk “Understanding Indonesia’s Sports Trends” yang meneliti minat masyarakat Indonesia terhadap aktivitas olahraga, termasuk olahraga yang paling populer atau banyak diminati dan dilakukan oleh masyarakat Tanah Air.
Penelitian ini mengungkap, mayoritas masyarakat kini menjadikan olahraga sebagai bagian dari gaya hidup mereka. Meskipun begitu, sebagian besar masih memprioritaskan olahraga yang mudah dan nyaman dilakukan di rumah maupun di lingkungan tempat tinggal mereka.
“Dari 1.030 responden survei kami, 94%-nya mengaku secara rutin berolahraga, setidaknya seminggu sekali. Meskipun sebagian besar berolahraga secara mandiri, sebagian kecil responden juga tergabung di komunitas olahraga,” ujar Indah Tanip, VP of Research Populix, dalam keterangan resmi yang diterima Olenka seperti dikutip, Senin (3/2/2025).
Baca Juga: Berapa Lama Jeda Waktu Sebelum Lari Pagi Setelah Bangun Tidur? Simak Penjelasan Dokter Tirta
Lanjut Indah, komunitasnya pun beragam, baik cabang olahraga berkelompok, maupun komunitas olahraga perseorangan seperti gym, bersepeda, berenang, juga lari. Hal ini menunjukkan keseriusan masyarakat dalam menjadikan olahraga sebagai bagian dari gaya hidup.
Kebiasaan Berolahraga Pagi di Sekitar Rumah
Mayoritas responden atau sekira 68% di antaranya berolahraga hanya satu hingga dua kali seminggu, sedangkan 23% responden mengaku berolahraga lebih rutin hingga tiga atau empat kali dalam seminggu; dan 6% berolahraga setiap hari.
Bila ditanya waktu paling pas untuk berolahraga, 58% memilih pagi hari, diikuti sore hari dengan 32%. Kemudian untuk lokasi, sebagian besar yakni sekira 42%, masih nyaman berolahraga di rumah, kemudian 23% berolahraga di lapangan dekat tempat tinggal. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat cenderung melakukan olahraga yang nyaman dan mudah dilakukan.