Brand makanan pendamping ASI, SUN dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), menggandeng lebih dari 300 kader PKK dalam Lomba Kreasi Lahap Makan SUN. Kegiatan ini digelar sebagai upaya memperkaya inovasi menu MPASI berbasis pangan lokal sekaligus memperkuat edukasi gizi melalui penerapan 3 Metode Lahap Makan ala SUN.

Lomba ini melibatkan kader PKK dari enam provinsi: Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Sepanjang 2025, SUN aktif mengampanyekan Gerakan Lahap Makan dengan tiga prinsip utama: memberikan makan saat anak lapar dan tidak mengantuk, menyajikan variasi rasa serta tekstur sesuai usia, serta menerapkan cara pemberian makan yang tepat. Gerakan ini ditujukan untuk membantu para ibu mengurangi risiko Gerakan Tutup Mulut (GTM) pada anak.

Baca Juga: Tekan Angka Stunting, Pemanfaatan Pangan Lokal Jadi Kunci Penuhi Gizi MPASI

Robert Arifin, Kepala Divisi Nutrition and Special Foods ICBP, mengatakan bahwa GTM masih menjadi tantangan besar bagi orang tua. “Melalui 3 Metode Lahap Makan ala SUN, kami ingin memberikan solusi praktis agar ibu dapat menyajikan menu bergizi sekaligus membangun pengalaman makan positif bagi anak. Melalui lomba ini, peran kader PKK sebagai pendamping para ibu semakin diperkuat,” ujarnya.

Kreasi MPASI Lokal Dinilai Pakar Gizi

Pada ajang ini, SUN menghadirkan pakar gizi Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes. sebagai juri. Ia menilai kreativitas menu, kualitas gizi, kesesuaian tekstur, tampilan, dan cita rasa. Rita menekankan bahwa MPASI tidak harus rumit selama memenuhi kebutuhan gizi dan memanfaatkan bahan lokal yang mudah diakses.

Ia juga menyoroti pentingnya pemenuhan zat besi pada usia 6–12 bulan. “Mulai usia 6 bulan, kebutuhan zat besi bayi melonjak hingga sekitar 11 mg per hari. Dalam ASI hanya tersedia sekitar 3%-nya, sehingga MPASI perlu menutup kekurangan 97% tersebut,” jelas Rita.

Baca Juga: Resep Omurice dan Krim Keju ala Anchor, Opsi Menu MPASI Kaya Gizi

Dirinya mencontohkan ikan kembung dan lele sebagai sumber zat besi yang murah, mudah didapat, dan cocok dikombinasikan dengan MPASI fortifikasi.

Figur publik Alyssa Soebandono turut berbagi pengalaman dalam mengkreasi menu harian anak. Ia mengaku mengombinasikan bahan makanan rumahan dengan SUN agar MPASI tetap variatif, padat gizi, dan mudah diterima anak.

Final Lomba

Babak final Lomba Kreasi Lahap Makan SUN digelar di Modena Culinaria Jakarta dengan menghadirkan enam kelompok finalis terpilih dari 114 kelompok peserta (342 kader). Pada tahap akhir, para finalis ditantang menyiapkan menu untuk tiga kategori usia, yakni 6 bulan, 9 bulan, dan 12 bulan ke atas,dalam waktu satu jam. Ikan digunakan sebagai mystery ingredient untuk mendukung kampanye peningkatan pangan bergizi.

Salah satu finalis dari Jawa Barat, Lia Yuliasri David, mengungkapkan antusiasmenya mengikuti kompetisi ini. “Acara ini luar biasa. Kami ingin membantu para ibu mengembangkan kreasi menu MPASI dengan bahan sederhana dan mudah didapat. Harapannya, anak-anak di wilayah kami bisa semakin baik gizinya,” ujarnya.

Baca Juga: Tingkatkan Literasi Masyarakat, Taman Baca dan Kebun Pangan (TBKP) Pelangi Hadir di Jakarta Selatan

Dalam final tersebut, para peserta juga ditetapkan sebagai Duta Lahap Makan SUN. Mereka akan membawa edukasi metode lahap makan ke masyarakat melalui toolkit yang telah disiapkan SUN.

Robert menegaskan komitmen SUN dalam mendukung tumbuh kembang anak Indonesia. “Selama lebih dari 30 tahun, SUN dipercaya para ibu dalam menemani langkah awal si kecil belajar makan. Kami percaya kolaborasi bersama kader PKK dapat memperluas edukasi gizi untuk mewujudkan generasi Indonesia Emas,” tuturnya.

SUN terus mengembangkan produk MPASI fortifikasi yang tinggi protein, zat besi, omega 3 dan 6, serta diperkaya Esenutri. Seluruh produk telah tersertifikasi BPOM dan mengikuti standar Codex Alimentarius, tanpa pengawet maupun perisa tambahan.

Dengan komitmen tersebut, SUN berupaya memberikan ketenangan bagi para ibu dalam menyajikan MPASI yang aman, praktis, dan bernutrisi bagi buah hati.