Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah  tengah mengupayakan agar sejumlah komoditas Indonesia tidak dikenakan tarif impor Amerika Serikat. Pemerintah sudah mengirimkan permintaan resmi secara tertulis kepada pihak AS.

Upaya itu dilakukan setelah pemerintah sukses menekan tarif Trump yang semula 32 persen menjadi 19 persen lewat rangkaian negosiasi panjang.

Baca Juga: Anggota DPR Usul Gerbong Khusus Buat Merokok, Gibran: Masuknya Kurang Singkron

“Sekarang masih dalam pembahasan, pemerintah sudah menyampaikan secara tertulis ke Amerika,” kata Airlangga saat ditemui di kantornya dikutip, Senin (25/8/2025).

Airlangga mengatakan komoditas yang sedang diupayakan agar tak kena tarif impor adalah produk-produk yang dihasilkan dari sumber daya alam Indonesia mulai dari kelapa sawit hingga kopi 

“Jadi salah satunya sawit, coklat, kakao,teh, kopi. Termasuk produk-produk berbasis karet,” tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Indonesia berhasil menurunkan tarif bea masuk produk RI ke Amerika Serikat dari 32% menjadi 19% melalui negosiasi intensif dan komunikasi tingkat tinggi.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Menyebut, keberhasilan ini didorong oleh konsistensi Indonesia memenuhi syarat AS serta peran penting pembicaraan telepon Presiden Prabowo dengan Presiden Trump.

“Indonesia dianggap paling comply. Kita bersurat sebelum tenggat 9 April, menerima tim dari White House, dan melakukan walkthrough atas semua dokumen secara menyeluruh,” ujar Airlangga.

Negosiasi dilakukan bertahap, mulai dari surat resmi, dua kali penawaran tertulis, hingga pertemuan langsung di Washington DC. Meski sempat menerima pemberitahuan tarif tetap 32%, Indonesia terus melakukan diplomasi hingga batas akhir 1 Agustus.

Baca Juga: Ratas di Hambalang, Prabowo Perintahkan Pengelolaan Lahan Tak Berizin untuk Pertanian dan Perkebunan

“Saya tegaskan kepada mereka, waktu itu saya juga berada di Washington. Bagi mereka, surat itu adalah extension. Jadi masih ada waktu sampai 1 Agustus untuk review dokumen dan melaporkannya ke Presiden Trump,” ujarnya.