Menteri Pariwisata (Menpar) Republik Indonesia, Widiyanti Putri, mengusung strategi komprehensif untuk menggairahkan kembali sektor pariwisata nasional. Dalam berbagai forum resmi, termasuk rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI serta audiensi dengan pelaku industri, Menpar Widiyanti menekankan pentingnya pendidikan, penguatan kolaborasi lintas sektor, serta transformasi kebijakan untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang inklusif, berkelanjutan, dan mampu bersaing secara global.
Setelah terpukul pandemi dan dihadapkan pada tantangan geopolitik global, sektor pariwisata Indonesia membutuhkan lompatan strategi yang bukan sekadar mengejar jumlah wisatawan, tetapi juga kualitas dan keberlanjutan.
Untuk itu, Menpar Widiyanti merancang pendekatan baru yang memadukan penguatan sumber daya manusia, transformasi digital, kolaborasi lintas sektor, serta pelestarian budaya sebagai basis pembangunan. Strategi ini bukan hanya ditujukan untuk pemulihan, tetapi juga sebagai fondasi menuju visi besar Indonesia Emas 2045. Seperti apa? Simak informasi selengkapnya berikut ini:
Pendidikan sebagai Pilar Pemahaman Pariwisata
Salah satu fondasi utama yang diusung oleh Widiyanti adalah penguatan pendidikan sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sektor pariwisata dalam ekonomi nasional dan pelestarian budaya.
“Pendidikan memainkan peran penting dalam memahami sektor pariwisata. Melalui pendidikan, kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya pariwisata dalam perekonomian dan kebudayaan suatu negara dapat meningkat,” ujar Widiyanti dalam RDP di DPR RI, beberapa waktu lalu.
Namun, ia juga mengakui masih ada tantangan besar yang harus dihadapi, seperti rendahnya pemahaman budaya lokal dan keterampilan dalam pengelolaan destinasi wisata. Sebagai solusi, Menpar mengusulkan integrasi pendidikan pariwisata dalam kurikulum nasional serta peningkatan pelatihan vokasi melalui workshop dan program pengembangan SDM secara berkelanjutan.
Baca Juga: Kemenpar Akan Promosikan Pariwisata Indonesia di Osaka World Expo 2025
Transformasi Strategis Menuju Indonesia Emas 2045
Dalam upaya menciptakan loncatan besar menuju Indonesia Emas 2045, Menpar Widiyanti menegaskan bahwa sektor pariwisata perlu melakukan transformasi strategis, yang menyasar empat aspek utama, yakni infrastruktur, investasi, sumber daya manusia, dan promosi.
Saat baru menjabat selama enam bulan, Widiyanti merancang beberapa inisiatif penting dengan menggelar forum aspirasi transformasi pariwisata, menerapkan strategi “Tourism Vibes On All” yang mendorong digitalisasi kalender event berbasis kecerdasan buatan (AI), serta merumuskan pemanfaatan Indonesia Quality Tourism Fund untuk mendiversifikasi atraksi dan memperbesar skala event nasional hingga internasional.
“Selain itu, kami merancang kerja sama dengan institusi kelas dunia guna melakukan transfer pengetahuan dan membangun sekolah unggulan pariwisata berstandar global,” ungkapnya.
Baca Juga: PIK 2, Magnet Baru Pariwisata Urban
Strategi ini merupakan lanjutan dari capaian Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif periode sebelumnya yang dipimpin Sandiaga Uno, di mana Indonesia berhasil menempati peringkat ke-22 dari 119 negara dalam Travel and Tourism Development Index (TTDI) 2024. Widiyanti menegaskan komitmennya untuk membawa Indonesia lebih tinggi lagi dalam daftar tersebut melalui pendekatan transformatif dan terukur.
Sinergi dengan Industri
Sebagai bagian dari langkah konkret, Kemenpar memperkuat sinergi dengan pelaku industri, salah satunya dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Dalam audiensi dengan pengurus PHRI, Menpar Widiyanti mendengarkan aspirasi terkait tantangan yang dihadapi industri perhotelan, termasuk dampak efisiensi anggaran pemerintah dan penurunan okupansi hotel bintang sebesar 2,24 persen poin pada Februari 2025.
Menjawab tantangan tersebut, Widiyanti mendorong strategi kolaboratif yang kreatif dan adaptif, seperti pembuatan paket wisata berbasis komunitas, program eduwisata, serta optimalisasi pasar wisatawan nusantara (wisnus) yang terbukti tangguh dan tumbuh 21,7 persen pada 2024.
“Dengan kolaborasi yang kuat, diyakini kita masih dapat menemukan ceruk-ceruk pertumbuhan baru untuk menjaga momentum sektor ini,” tegasnya.
Baca Juga: Plataran Bromo Masuk Daftar Hotel Keluarga Terbaik Dunia Versi TripAdvisor
Menpar juga menyoroti potensi wisatawan mancanegara yang masih besar dan perlu dimaksimalkan di tengah dinamika geopolitik global yang berpengaruh terhadap arus wisatawan. Pemerintah siap menjadi jembatan komunikasi antara pelaku industri dengan kementerian dan lembaga lain demi menciptakan intervensi strategis yang dibutuhkan.
Langkah strategis di atas mencerminkan visi Widiyanti untuk menjadikan pariwisata sebagai motor penggerak ekonomi nasional yang tidak hanya memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB, tetapi juga menciptakan lapangan kerja luas, memperkuat identitas budaya, dan membangun citra positif Indonesia di mata dunia.
“Dengan pondasi yang kuat dan langkah-langkah strategis yang terukur, saya optimis kita dapat mengakselerasi pertumbuhan sektor pariwisata menuju tujuan besar dengan menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata unggulan dunia pada 2045,” tutupnya.