Konglomerat di berbagai perusahaan ternama selalu punya siasat untuk melanggengkan bisnis yang mereka rintis. Kerjaan bisnis yang sudah susah payah dibangun mesti diteruskan generasi di bawah mereka dan hal itu dilakukan turun temurun, sehingga tak heran saat ini banyak dijumpai perusahaan raksasa yang sudah eksis hingga puluhan bahkan ratusan tahun.
Kebiasaan mewarisi bisnis dari satu generasi ke generasi berikut adalah sesuatu yang lazim, itu sudah biasa layaknya sebuah tradisi di kalangan pebisnis dan konglomerat di berbagai belahan dunia.
Baca Juga: Chairul Tanjung: Networking Itu Segalanya dalam Bisnis
Soal siapa yang menjadi pewaris dan layak memegang tongkat estafet perusahan selanjutnya, tentu saja para konglomerat itu tak asal pilih, untuk itu anak-anak mereka biasanya mulai digembleng sejak mereka masih belia baik anak laki-laki maupun perempuan.
Di kalangan konglomerat Indonesia, ada beberapa sosok perempuan yang ditunjuk sebagai pewaris dan pengendali perusahaan keluarga yang mampu menorehkan berbagai prestasi gemilang.
Grace Tahir
Dari nama belakangnya saja orang pasti sudah bisa menebak dari mana Grace berasal, iya ,ia adalah anak dari konglomerat Dato Sri Tahir pendiri dan pemilik Mayapada Group.
Grace merupakan salah satu pewaris bisnis keluarga yang kebagian menjalankan sejumlah perusahaan di Mayapada Group. Wanita kelahiran 6 Maret 1976 adalah Direktur RS Mayapada. Ia menduduki jabatan tersebut sejak 2008 setelah menorehkan berbagai prestasi gemilang RS Siloam pada medio 2003-2008.
Selain dipercayakan menahkodai RS Mayapada, wanita kelahiran Jakarta 49 tahun silam itu juga ditunjuk untuk menjalankan PT Silikon Digital Indonesia, sebuah perusahaan pengadaan perangkat lunak sistem manajemen kesehatan Medico. Selain itu dia juga memiliki perusahaan rintisan dokter.id yang bergerak di dunia kesehatan.
Putri Tanjung
Selain Grace Tahir ada sosok wanita lainnya yang saat ini sudah menunjukan bakat sebagai seorang pebisnis hebat di masa depan. Siapa yang tak kenal sosok Putri Indahsari Tanjung, perempuan berparas cantik kelahiran 22 September 1996 itu merupakan anak dari salah satu pengusaha tajir Tanah Air, Chairul Tanjung.
Di usianya yang masih muda, sulung dari dua bersaudara itu telah didapuk menjadi CEO di Creativepreneur Event Creator sejak 2014. Meski belum terlalu jauh berkecimpung di dunia bisnis sebagaimana yang dilakukan Grace Tahir, namun Putri diyakini bakal menjadi suksesor ayahnya di masa mendatang.
Baca Juga: Jokowi Ikut Komentari Rencana Pertemuan Prabowo dan Megawati, Begini Isinya...
Anggapan itu memang tak berlebihan, jebolan Academy of Arts San Fransisco, Amerika Serikat sudah kadung jatuh cinta pada dunia bisnis. Ia sudah sering naik turun panggung untuk menyampaikan kiat-kiat menjadi pengusaha sukses dan memulai bisnis. Di juga kerap tampil di berbagai kesempatan mengisi seminar bisnis.
Selain itu, melalui akun Instagram pribadinya, ia kerap membagikan potret social campaign dan hadir sebagai pembicara dalam berbagai acara talkshow serta seminar inspiratif.
Elaine Low
Pengusaha kaya raya Low Tuck Kwong juga mewarisi beberapa perusahaan miliknya untuk dikelola anak perempuannya Elaine Low. Konglomerat yang mengelola perusahaan Bayan Resources itu memberi kepercayaan kepada Elaine Low untuk menahkodai Rumah Sakit Farrer Park dan One Farrer Hotel.
Elaine juga saat ini tercatat sebagai anggota dewan The Farrer Park Company (TFPC). Dia juga tercatat pernah menerima saham Bayan Resource Tbk sebesar 22 persen senilai Rp 122,4 triliun dari sang ayah.
Jesslyn Widjaja
Jesslyn Widjaja adalah cucu dari orang terkaya ke dua di Indonesia Mas Group Eka Tjipta Widjaja. Dia adalah generasi ketiga yang merupakan anak dari pasangan Eka Tjipta yakni Franky Oesman Widjaja.
Jesslyn Widjaja dipercayakan menahkodai Golden Agri-Resources Ltd sebuah perusahaan milik Sinar Mas Group yang bergerak pada pemanenan, pemrosesan, distribusi, dan penjualan minyak sawit mentah dan inti sawit.
Perseroan juga melakukan pengolahan minyak sawit mentah menjadi minyak goreng, hingga margarin untuk dijual dan didistribusikan. Posisinya di perusahaan adalah sebagai Executive Director-Strategic Business Development.
Sebelum didapuk menjadi salah satu pewaris di Sinar Mas Group, jebolan program Master of Business Administration (MBA) University of Pennsylvania-The Wharton School itu sempat menimba ilmu di beberapa perusahaan salah satunya sebagai Consulting Analyst di Deloitte selama dua tahun lalu menjadi investment banking associate di salah satu bank terkemuka global yakni Citi sebelum akhirnya bergabung dengan Golden Agri-Resources Ltd pada 2011 hingga sekarang.
Astrid Salim
Astrid Salim merupakan cucu dari pemilik Salim Group, Sudono Salim ia adalah anak dari Anthony Salim.
Kendati dalam kesehariannya Astrid memang lebih dekat dengan dunia seni, namun wanita kelahiran 1983 itu juga mengelola beberapa perusahaan di bawah Salim Group yakni KMP Private Ltd. Sebuah perusahaan milik Salim Group yang beroperasi di Singapura. Perusahaan ini bergerak di sektor poultry.
Perlu diketahui, KMP Private Limited menjadi salah satu kendaraan bisnis Salim Group untuk menggarap sektor peternakan unggas di Indonesia dengan menggaet perusahaan Malaysia CAB Cakaran Corporation Berhad untuk membentuk usaha patungan (Joint Venture).
Jacqueline Michelle Sampoerna
Putri Sulung Putera Sampoerna Jacqueline juga menjadi srikandi pewaris tahta perusahaan keluarga.
Dia pernah menjabat sebagai manajer komunikasi di PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) yang sekarang mayoritas sahamnya (>90%) telah dikuasai oleh Philip Moris International. Jacqueline juga pernah menjadi direktur di Sampoerna Jones Design.
Kini Jacqueline lebih sibuk berkecimpung di dunia filantropis dengan menjadi chairperson di yayasan yang dibangun oleh sang ayah yakni Putera Sampoerna Foundation (PSF).
Awalnya fokus di bidang pendidikan dengan memberi beasiswa kepada yang membutuhkan akhirnya PSF bertransformasi menjadi yayasan yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat, baik di bidang pendidikan, pemberdayaan perempuan, entrepreneurship, hingga bantuan kemanusiaan