Sosok Agoes Projosasmito mencuri perhatian sebagai pendatang baru dalam jajaran orang terkaya di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Sejak 2023, konglomerat ini berhasil menembus daftar 10 besar orang terkaya versi Forbes. Pada tahun lalu, ia bahkan menduduki peringkat keenam dengan total kekayaan mencapai USD 6,9 miliar atau sekitar Rp104,8 triliun.

Namanya mulai dikenal luas setelah menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Amman Mineral Internasional (AMMN), perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia yang berada di bawah naungan Salim Group.

Lantas, seperti apa sosok dan perjalanan karier Agoes Projosasmito yang mengawali karier di dunia perbankan hingga menjadi ‘raja tambang’ di Tanah Air? Berikut Olenka sajikan sejumlah informasi terkait yang dikutip dari berbagai sumber, Jumat (20/6/2025).

Profile Singkat

Lahir pada 6 Agustus 1955, Agoes Projosasmito memiliki latar pendidikan yang gemilang. Ia merupakan lulusan Universitas Kristen Satya Wacana dan berhasil meraih gelar Sarjana Ekonomi pada 1982. 

Tak sampai di situ, taipan ini melanjutkan pendidikannya di The Australian National University dan memperoleh gelar di bidang Ekonomi Pembangunan pada 1988. Bekal akademis tersebut mengantarkannya menyelami dunia perbankan dan mengawali langkah suksesnya sebagai seorang bankir.

Baca Juga: 10 Konglomerat Terkaya di Indonesia per Juni 2025 Versi Forbes, Siapa Puncaki Posisi Teratas?

Awal Perjalanan Karier

Menukil dari laman BisnisAgoes memulai karier profesionalnya sebagai Kepala Pasar Modal di Danareksa (Persero) pada 1982. Pengalaman tersebut membuka jalan bagi perjalanan kariernya di dunia keuangan, termasuk saat menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur di DBS Securities Indonesia pada 1992 hingga 1995. 

Pada 1995, Agoes kembali ke Danareksa dan menjabat sebagai Managing Director hingga tahun 2021. Mengemban tugas baru, ia berhasil memperkuat kiprahnya di sektor pasar modal, dan memberikan kontribusi besar dalam pengembangan perusahaan.

Transisi ke Industri Tambang dan Energi

Perjalanan karier Agoes semakin meluas saat ia mulai menapaki industri energi dan pertambangan. 

Berbekal reputasi cemerlang sebagai bankir investasi, ia dipercaya untuk turut mendirikan dan mengakuisisi Star Energy dalam operasi lepas pantai ConocoPhillips di Natuna, Riau, pada 2002. Langkah inilah yang menjadi titik awal kiprahnya di sektor tambang dan energi.

Dua tahun berselang, pada 2004, ia kembali dipercaya memainkan peran kunci dalam proses akuisisi Geothermal Wayang Windu dari Credit Suisse dan Deutsche Bank, menandai langkah strategisnya dalam industri energi terbarukan.

Kariernya di industri tambang terus menanjak. Pada 2007, Agoes kembali ditunjuk sebagai Komisaris di PT Nusantara Mahabakti. 

Kemudian pada 2016, ia turut ambil bagian dalam akuisisi PT Newmont Nusa Tenggara dari Newmont Mining Corp dan Sumitomo Corporation, yang akhirnya menjadi bagian dari Medco Energy (MEDC).

Baca Juga: Mengenal Lim Hariyanto, Taipan Tertua di Indonesia Pengendali Perusahaan Sawit dan Tambang

Kiprahnya semakin kuat ketika Agoes menjabat beberapa posisi strategis sekaligus, yakni sebagai Wakil Presiden Direktur di PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), dan Presiden Direktur di PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS). 

Tak berhenti di situ, kiprah gemilang Agoes di industri pertambangan juga mengantarkannya menjadi salah satu sosok kepercayaan Anthoni Salim. Kepercayaan itu dibuktikan dengan penunjukannya sebagai Presiden Komisaris PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 2020. Ia resmi menjabat sejak Februari 2021 dan hingga kini masih menjalankan peran strategis tersebut.

Sumber Kekayaan Agoes Projosasmito

Sumber kekayaan utama Agoes berasal dari kepemilikannya di PT Amman Mineral Internasional (AMMN). Per Juli 2024, ia tercatat memiliki sekitar 299 juta lembar saham AMMN senilai Rp3,09 triliun. 

Kepemilikan ini memberinya kendali signifikan dalam perusahaan tambang tersebut. Kinerja positif saham AMMN, terutama setelah IPO pada Juli 2023 senilai US$710 juta, turut mendorong lonjakan kekayaannya. 

Forbes mencatat, pada akhir 2023, kekayaan Agoes mencapai US$5,4 miliar dan menempatkannya di posisi ke-8 dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Angka ini meningkat tajam menjadi US$6,9 miliar atau sekitar Rp104,8 triliun pada 2024, mengantarkannya ke peringkat ke-6. 

Hingga pertengahan 2025, kekayaannya terus mengalami kenaikan secara real-time, didorong oleh stabilnya performa saham serta perannya dalam sejumlah entitas strategis lainnya.