MIND ID selaku BUMN Holding Industri Pertambangan konsisten bersama Anggota Holding melaksanakan program-program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) sepanjang 2023 untuk bidang pendidikan, lingkungan, serta pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK).

Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf mengatakan, program-program TJSL Grup MIND ID dilaksanakan sesuai dengan arahan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

Maka dari itu, program-program TJSL Grup MIND ID berfokus pada tiga bidang prioritas yaitu bidang pendidikan, bidang lingkungan, dan bidang pengembangan usaha mikro dan usaha kecil (UMK).

Baca Juga: Cerita Dato Sri Tahir soal Latar Belakang Keluarga: Saya Hidup dari Setoran Sewa Becak

"Kami berharap program-program yang telah dilaksanakan dapat bermanfaat bagi seluruh penerima manfaat. Semua program merupakan bakti kami kepada Indonesia untuk terus memberi nilai tambah sosial bagi masyarakat,” kata Heri.

Baca Juga: 5 Tips Mencapai Kesuksesan Hidup Menurut Buku Atomic Habit, Cek di Sini!

Sepanjang 2023, kinerja TJSL Grup MIND ID mampu meraih berbagai pencapaian. Di bidang pendidikan, Grup MIND ID berhasil memberikan beasiswa untuk 3.967 orang, pelatihan guru kepada 245 orang, pelatihan keterampilan masyarakat 246 orang, dan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan sebanyak 433 unit.

Sementara di bidang lingkungan, Grup MIND ID telah melaksanakan program pembibitan sukun 500 ribu bibit, program pembibitan dan penanaman pohon sebanyak 309.896 pohon, merealisasikan program Bank Sampah Pintar yang melibatkan 257 orang, serta merealisasikan pembangunan PLTS dengan kapasitas 182 KWP untuk irigasi pertanian di lima lokasi dengan penambahan luas lahan sekitar 387 hektar.

Selain itu, di bidang pengembangan UMK, Grup MIND ID telah memberikan pelatihan UMK untuk 2.560 orang, melaksanakan pameran dan promosi UMK yang melibatkan 300 UMK Binaan, memberikan bantuan sarana dan prasarana UMK sebanyak 69 unit, menjalankan inisiatif budidaya perikanan dan pengolahan bambu yang turut melibatkan 155 orang, serta mengembangkan industri kelapa terpadu dengan melibatkan total sebanyak 40 orang.