Diplomasi Garuda di tangan diklaim sukses membawa sederet dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Di tengah kondisi ekonomi global yang sedang gonjang ganjing, diplomasi Garuda di bawah komando presiden Prabowo disebut mampu membawa ekonomi negara ia ke arah yang jauh lebih baik. 

Adapun sejumlah diplomasi ekonomi yang baru-baru ini dilakukan antara lain, negosiasi tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) bagi Indonesia menjadi 19%, penyelesaian perjanjian dagang bebas Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), hingga keanggotaan Indonesia ke dalam BRICS. 

Baca Juga: Geram Gegara Beras Subsidi Dioplos, Prabowo: Kurang Ajar Itu, Serakah!

“Kalau kita lihat dengan kondisi ekonomi seperti ini, upaya apa pun, apakah itu berkaitan dengan Tarif Trump, dengan IEU-CEPA, maupun keterlibatan Indonesia dalam BRICS itu masing-masing memegang peranan penting untuk ekonomi kita ke depan," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W Kamdani dilansir Selasa (28/7/2025).

Menurut Shinta upaya perbaikan ekonomi melalui berbagai cara termasuk diplomasi memang perlu dilakukan pemerintah, kondisi ekonomi global yang tak menentu sekarang ini kata dia perlu antisipasi pemerintah, ia lantas memuji langkah diplomasi yang telah dilakukan pemerintah Prabowo Subianto. 

"Ya, saya rasa memang kami perlu apresiasi bahwa pemerintah terus melakukan upaya untuk diplomasi ekonomi. Saya rasa ini sangat-sangat penting dengan kondisi geopolitik juga yang masih penuh dengan ketidakpastian," tandasnya. 

Dipuji Jokowi

Langkah negosiasi Prabowo juga diapresiasi  Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut langkah Prabowo membuahkan hasil konkret bagi Indonesia.

“Ya, seperti yang sudah disampaikan oleh beliau Bapak Presiden Prabowo, beliau cerita mengenai kesepakatan kita dengan Uni Eropa di IEU-CEPA, kemudian juga beliau menyampaikan mengenai negosiasi tarif dengan Presiden Trump. Saya kira ini dua hal yang sangat bagus sekali,” ujar Jokowi.

Jokowi menegaskan bahwa proses perundingan EU CEPA telah berjalan sangat lama dan penuh tantangan, namun berhasil dituntaskan oleh Presiden Prabowo melalui pendekatan yang cerdas dan penuh keteguhan.

“Yang namanya perundingan Indonesia di IEU-CEPA itu sudah berjalan sepuluh tahun dan sangat alot sekali. Dan beliau dengan kepiawaiannya, dengan pendekatan-pendekatan personalnya, akhirnya kesepakatan itu terjadi. Sehingga nanti perdagangan betul-betul dengan tarif 0 persen,” jelasnya.

Baca Juga: Prabowo: Negara Kita Bakal Diganggu, Kalau tidak Kuat Kita Ditindas

Menurut Jokowi, capaian tersebut akan meningkatkan daya saing produk Indonesia secara signifikan di pasar Eropa. Tak hanya itu, pendekatan serupa yang dilakukan Presiden Prabowo dengan Presiden Donald Trump juga menghasilkan dampak besar bagi akses pasar Indonesia di Amerika Serikat.

“Pendekatan personal lagi, telepon dengan Presiden Donald Trump dan beliau berbicara banyak, akhirnya juga tarifnya bisa turun dari 32 (persen) ke 19 (persen). Ini juga sebuah, menurut saya sebuah prestasi yang luar biasa. 19 (persen) itu masuk terendah di ASEAN,” ungkap Jokowi.

Jokowi juga menyampaikan pandangannya terkait keberhasilan Presiden Prabowo dalam membawa Indonesia memperoleh tarif ekspor rendah di tengah situasi ekonomi global yang sulit merupakan pencapaian besar.

“Saya rasa dua hal besar itu yang harus kita berikan apresiasi, acung jempol, dan semuanya diselesaikan langsung oleh Bapak Presiden Prabowo, sangat bagus,” tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga menyatakan kepuasannya terhadap arah dan langkah-langkah strategis yang diambil oleh Presiden Prabowo.

“Ya kalau dilihat angka-angka kan, kalau saya melihatnya di approval rating aja lah, masih sangat tinggi banget lah. Ya artinya masyarakat memberikan apresiasi, masyarakat memberikan penghargaan lewat angka di approval rating, saya rasa bagus,” tutur Jokowi.