Presiden Prabowo Subianto marah besar atas kasus beras oplosan yang bikin geger dalam satu dua hari belakangan ini. Dimana beras subsidi dari pemerintah justru dioplos menjadi beras premium dengan harga yang lumayan mahal.
Menurutnya ini adalah perbuatan pidana, dia meminta para pelakunya segera diseret ke pesakitan. Kepala negara menyebut perbuatan mereka sangat kurang ajar, mereka kelewat serakah dan mesti diganjar sanksi setimpal.
Baca Juga: Tak Punya Utang! Kekayaan Presiden Prabowo Tembus Rp2 Triliun
“"Ini adalah pidana. Ini enggak benar, ini pidana. Yang saya katakan kurang ajar itu. Serakah," ujar Prabowo dilansir Juma (25/7/2025).
Prabowo mengatakan beras subsidi adalah pangan yang bersumber dari pemerintah yang mensubsidi bibit hingga peralatan pertanian untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, namun ada pihak yang justru memanfaatkannya untuk meraup untung besar.
"Bayangkan ya, beras kita subsidi benih. Kita subsidi pupuk. Pabrik pupuk milik rakyat milik negara. Pestisida disubsidi. Waduk-waduk dibangun oleh uang rakyat. Ya, irigasi-irigasi dibangun oleh uang rakyat. Beras alat-alatnya pakai bahan bakar disubsidi oleh rakyat. Begitu sudah digiling jadi beras, ya, itu paket diganti (jadi premium)," tuturnya.
"Beras yang disubsidi ini, yang ditempel katanya beras premium harganya tambah Rp 5.000-Rp 6.000. Ini menurut saudara benar atau tidak," tambahnya.
Berapa Kerugian Negara?
Menurut Prabowo perbuatan keji itu berpotensi merugikan negara hingga Rp100 triliun per tahun. Prabowo mengaku sangat jengkel dengan kejadian itu, sebab selain merugikan negara, hal ini juga berimbas langsung kepada masyarakat.
"Satu tahun, dengan-dengan permainan ini ya, beras biasa diganti bungkusnya dibilang beras premium, dijual, ini hilang kekayaan kita Rp 100 triliun tiap tahun. Gimana enggak mendidih kita dengar itu," ujar dia.
Presiden menyebut, jika dibiarkan, kerugian bisa mencapai Rp 1.000 triliun dalam 5 tahun, yang seharusnya bisa digunakan untuk memperbaiki layanan publik seperti sekolah dan rumah sakit.
"Jadi, tidak bisa, saya tidak bisa membiarkan hal ini," ujar Kepala Negara.
Baca Juga: Petinggi Demokrat Sebut Prabowo Sosok Presiden yang Perhatian
Prabowo menegaskan telah memberi instruksi kepada Kapolri dan Jaksa Agung untuk menindak tegas pelaku-pelaku yang terlibat. Bahkan, ia memerintahkan untuk melakukan penyitaan.
"Saya sudah beri tugas kepada Kapolri dan jaksa Agung usut, tindak," ujar dia.