Menyambut Hari Buku Nasional, Shopee Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) menghadirkan Festival Penulis Lokal. Kampanye ini menjadi langkah konkret dalam mendukung, mempromosikan, sekaligus melindungi karya asli penulis lokal di tengah maraknya peredaran buku bajakan.

Festival ini berlangsung dari tanggal 15 hingga 31 Mei 2025 dan menampilkan ribuan buku karya penulis lokal yang telah dikurasi. Pengguna dapat menikmati diskon hingga 50% serta ekstra voucher 10% di kanal khusus Shopee Pilih Lokal. Dengan pendekatan ini, Shopee berharap bisa menumbuhkan kembali budaya membaca buku asli di kalangan masyarakat.

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif RI, Irene Umar, mengapresiasi inisiatif Shopee dalam memberikan perlindungan hak kekayaan intelektual (HKI) kepada penulis lokal.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Shopee yang telah memberikan ruang dan perlindungan bagi penulis lokal melalui Festival Penulis Loka. Shopee membantu penulis untuk memproteksi copyright mereka. Harapan saya ke depan, mari kita mempersatukan hati, melangkah bersama agar lebih banyak karya tulis lokal yang bisa diekspor dan mari stop beli buku bajakan,” ungkap Irene.

Selain pameran buku, Shopee juga mengadakan talkshow yang membahas tantangan industri buku lokal serta upaya memerangi pembajakan. Shopee memperkenalkan fitur Brand IP Portal sebagai platform pendaftaran hak cipta bagi penulis dan penerbit. Platform ini juga memfasilitasi pelaporan dan pengecekan buku bajakan yang dijual secara daring.

Balques Manisang, Deputy Director of Government Relations Shopee Indonesia, menyampaikan bahwa Shopee memiliki komitmen kuat untuk melindungi karya penulis lokal.

“Kami memiliki one-stop platform berupa Brand IP Portal yang bisa dimanfaatkan untuk mendaftarkan buku. Diperlukan peran aktif dari semua pihak untuk memerangi buku bajakan,” tegas Balques.

Ketua Umum IKAPI, Arys Hilman Nugraha, juga menyuarakan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan ekosistem literasi yang sehat.

“Kami harap apa yang dilakukan Shopee bisa diikuti oleh pihak lainnya agar kita bisa bersama-sama menciptakan industri kreatif yang berkelanjutan,” ujar Arys.

Baca Juga: Gaet Shopee, Anteraja Siap Berangkatkan Kurir Terbaik Ibadah Umrah ke Tanah Suci

Shopee Perkuat Perlindungan Karya Penulis Lokal Lewat Tiga Strategi Utama

Shopee menunjukkan komitmennya dalam melindungi karya penulis lokal dengan mengimplementasikan tiga langkah utama untuk memerangi peredaran buku bajakan dan memperkuat hak cipta di platformnya.

Pertama, Shopee meningkatkan proses pengecekan produk melalui kombinasi teknologi machine learning dan pemantauan manual oleh tim khusus. Sistem ini memungkinkan deteksi cepat terhadap buku bajakan, yang akan segera dihapus dari platform. Pengguna juga diajak aktif melaporkan produk mencurigakan melalui fitur “Laporkan Produk Ini”.

Kedua, Shopee menerapkan poin penalti dan sanksi tegas bagi penjual yang melanggar. Pelanggaran terhadap kebijakan penjualan buku bajakan akan dikenai sanksi berupa penurunan produk, suspensi akun, hingga penutupan permanen.

Ketiga, Shopee memperbarui fitur Brand IP Portal agar lebih inklusif. Kini, penulis individu pun dapat mendaftarkan karya mereka, melaporkan pelanggaran, dan memantau status laporan secara langsung melalui platform ini.

Perwakilan penerbit Indonesia, Gramedia dan Penulis Mega Bestseller, Henry Manampiring, juga turut menunjukkan dukungan positif mereka dalam peluncuran Festival Penulis Lokal.  

Henry menyebut bahwa bentuk penghargaan terbaik bagi penulis adalah ketika karya mereka dibaca dalam versi asli. Ia juga menekankan bahwa pemberantasan buku bajakan membutuhkan kolaborasi lintas sektor—pemerintah, swasta, pelaku industri kreatif, dan masyarakat.

“Saya menyambut baik langkah Shopee untuk terus membenahi peredaran buku bajakan di platform online,” ujarnya.

Sementara itu, Gramedia melalui Public Relations Manager-nya, Rezza Patria Wibowo, menegaskan komitmen perusahaan dalam melindungi hak para penulis.

“Permasalahan HKI dan buku bajakan adalah hal serius karena menyangkut integritas karya. Kami terbuka untuk kolaborasi dengan berbagai pihak seperti Shopee demi membangun ekosistem literasi yang berkelanjutan,” pungkasnya.

Baca Juga: Shopee dan Kemenekraf Latih Ribuan Ibu-ibu untuk Jadi Pengusaha Online hingga Konten Kreator