Pengamat Politik Rocky Gerung ikut merespons hasil survei Poltracking Indonesia terkait tingginya kepuasan publik terhadap kinerja Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Dalam survei tersebut, kepuasan terhadap Gibran mencapai 19 persen, kemudian sekitar 15,7 persen responden menilai Gibran dekat dengan rakyat, serta dapat bersinergi dengan Presiden Prabowo Subianto sebanyak 10,3 persen, pintar dan cerdas 8,7 persen.
Namun, menurut Rocky, sejumlah lembaga survei sangat mudah dibayar untuk merawat eksistensi politik Gibran yang positif.
Baca Juga: Tantangan Selanjutnya Pemerintahan Prabowo-Gibran adalah Pertumbuhan Inklusif dan Berkelanjutan
"Tetapi publik tahu apa yang disebut kasat kusut di lembaga survei. Dengan mudah kita bandingkan bagaimana mungkin ada prestasi wakil presiden kendati didempetkan dengan prestasi presiden. Selama tidak ada satu keterangan publik yang membuat kita yakin bahwa Pak Gibran itu bekerja," terangnya dalam kanal Youtubenya, dilihat Kamis (23/10/2025).
Lanjutnya, ia melihat survei tersebut terlalu mengada-ada, terlebih jika Gibran disandingkan Prabowo dianggap sebagai prestasi.
Karena itu, pihaknya mencurigai lembaga survei tersebut sengaja digaji untuk menjaga elektabilitas Gibran.
"Selama ini kita hanya mendengarkan gunting pita, pidato kecil sana sini, tetapi ada tugas khusus yaitu mengawasi pembangunan atau membuat perencanaan yang memungkinkan wilayah-wilayah yang tidak disentuh oleh presiden misalnya soal mengevaluasi MBG kan nggak mungkin presiden terus menerus ada dalam isu itu. Kalau politik luar negeri nggak, karena nggak mungkin punya kapasitas," tuturnya.