PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) berhasil menuntaskan proyek pengeboran tujuh sumur baru di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, lebih cepat dari jadwal. Proyek pengeboran Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) sukses diselesaikan sepuluh bulan lebih awal dengan menggunakan Rig PDSI#40.3.

Rig buatan anak bangsa tersebut memainkan peran strategis dalam mendukung proyek pengeboran sumur pengembangan di lapangan minyak terbesar Indonesia saat ini. Lapangan Banyu Urip, yang dikelola oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), menyumbang lebih dari 25 persen dari total produksi minyak nasional.

Baca Juga: Lewat Program GUD X UBUKI, Pertamina Drilling Hadirkan Inovasi Ramah Lingkungan

Baca Juga: Peringati Hari Lingkungan Hidup 2025, Pertamina Drilling Gelar Uji Emisi Kendaraan

“Rig kami, PDSI#40.3, adalah rig canggih hasil karya anak bangsa yang dirancang dan dibuat sepenuhnya di Indonesia. Rig ini terbukti efisien, bahkan di lokasi sempit dan kompleks seperti Banyu Urip,” ujar Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita, dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/6/2025).

Penggunaan Rig PDSI#40.3 tidak hanya mempercepat waktu kerja, tetapi juga memastikan standar keselamatan, kualitas, dan efisiensi operasional tetap terjaga. Penyelesaian lebih cepat ini menjadi bukti nyata bahwa teknologi pengeboran nasional mampu bersaing dan berkontribusi secara signifikan terhadap ketahanan energi Indonesia.

“Keberhasilan proyek BUIC adalah wujud nyata kontribusi Pertamina Drilling dalam proyek strategis nasional. Ini bukan hanya soal target operasional, tapi juga komitmen jangka panjang untuk mencapai swasembada energi,” tambah Avep.

Pengeboran tujuh sumur ini juga diselesaikan dengan SAFE (aman) tanpa adanya insiden kecelakaan kerja. Capaian “Good Safety Performance” ini menjadi indikator penting bahwa Pertamina Drilling tidak hanya mengedepankan kecepatan dan produktivitas, tetapi juga menjunjung tinggi budaya keselamatan kerja kelas dunia, sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi pemain global.