Calon Gubernur Jakarta untuk Pilgub 2024 Ridwan Kamil mengaku dirinya bakal menyulap Jakarta menjadi kota wisata internasional yang dapat menarik minat wisatawan lokal dan asing.
Menurut eks Gubernur Jawa Barat itu, sejauh ini Jakarta minim sekali punya tempat wisata menarik, destinasi wisata di Jakarta kata dia hanya berfokus di Monumen Nasional (Monas) dan Ancol saja. Saking minimnya tempat wisata di Jakarta, kata Ridwan Kamil warga Jakarta sendiri bahkan memilih berlibur di luar kota.
Baca Juga: Ahok Minta Ridwan Kamil Tak Jual Narasi Pemecah Belah di Pilgub Jakarta
"Saya sering ditanya orang asing soal wisata di Jakarta. Saya bingung jawabnya, kalau nggak Monas ya di Ancol. Makanya banyak warga Jakarta yang healing ke luar kota. Nah, kita akan jadikan Jakarta kota wisata internasional, sehingga akan banyak tempat healing di Jakarta," kata Ridwan Kamil dalam sebuah diskusi dilansir Senin (22/9/2024).
Untuk memoles Jakarta menjadi kota wisata internasional, banyak aspek yang mesti dibenahi. Dia kemudian mencontohkan wisata Kota Tua. Menurutnya tempat tersebut mesti dibuka 24 jam, tempat-tempat wisata seperti ini kata dia tak boleh dibatasi dengan jam operasional.
Tak hanya itu, menurut Ridwan Kamil, kawasan Kota Tua juga mesti dilengkapi dengan fasilitas lain, misalnya sekolah film dan musik, selain itu kawasan di sekitar lokasi wisata Kota Tua juga mesti dibangun penginap dan rumah indekos.
"Kita akan buat universitas atau sekolah tinggi seperti UPH (Univesitas Pelita Harapan) di Karawaci. Kota Tua akan hidup selama 24 jam, dengan jumlah populasi yang banyak," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil mengaku dirinya sudah menyiapkan sejumlah solusi untuk menuntaskan berbagai masalah di Jakarta. Dia bahkan percaya diri semua program yang kelak ia janjikan dalam kampanye bakal direalisasikan sebab hubungannya dengan pemerintah pusat yang dipimpin Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sangat baik.
"Kita berada dalam satu koalisi, maka yang diuntungkan adalah warga Jakarta. Pembangunan lebih cepat, tidak akan banyak drama lagi," ujarnya.
Menurut Ridwan Kamil, populasi di Jakarta selama ini tidak diatur, dan ada eksploitasi terhadap lingkungan yang berlebihan. Akibatnya, Jakarta semakin panas, polusi tinggi, macet, banjir dan air kurang.
Baca Juga: Ke Mana Langkah Luhut Setelah Lengser dari Pemerintahan Jokowi?
"Jakarta tidak boleh lagi menjadi kota industri. Jakarta panas ini karena kurang pohon, terlalu banyak bangunan. Saya akan buat Peraturan Gubernur, memperbanyak nanam pohon. Kolombia sudah berhasil, dengan tiga juta pohon dalam waktu tiga tahun, suhunya turun tiga derajat," tuturnya.