Kendati demikian, Romli menilai hal itu belum tentu mengonfirmasi Jokowi pecah kongsi dengan Prabowo, sebab jika yang mengajak bertemu adalah Jokowi, maka kemungkinan besar Megawati tidak akan mengindahkannya.

“Apakah rencana pak Prabowo untuk ketemu ibu Megawati itu mengonfirmasi adanya perpecahan dengan Jokowi, saya kira belum tentu juga. Masalahnya kan kalo Jokowi yang minta bertemu, kemungkinan besar ibu Megawati menolaknya. Untuk itu maka pak Prabowo yang berinisiatif untuk bertemu ibu Megawati,” jelasnya.

Baca Juga: Pengakuan Golkar: Belum Bahas-Bahas Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Lebih lanjut, menurutnya belum tentu pula PDIP mau di lobby masuk ke pemerintahan, sebab masyarakat mayoritas menginginkan PDIP untuk beroposisi.

“Memang bertemu tersebut bagian dari lobby untuk memperkuat pemerintahan Prabowo-Gibran. Dalam pertemuan nanti, belum tentu juga PDIP akan bergabung dalam koalisi. Seperti yang diharapkan oleh publik, PDIP agar memilih di luar pemerintahan, menjadi oposisi,” tutupnya.