Perjuangan Tahir Menghidupi Rosy

Lahir dari keluarga yang sederhana, membuat Tahir merasa rendah diri saat berjodoh dengan putri sulung orang terkaya di Indonesia. Sepanjang pernikahannya dengan Rosy, Tahir mengatakan bahwa ia tidak pernah bisa terlepas dari penyesuaian diri dengan keluarga Mochtar Riady.

"Menjadi mantu Mochtar Riady ternyata sangat berat. Itu adalah pertarungan mental berat yang harus saya hadapi. Keluarganya kaya dan terhormat, sedangkan saya adalah pemuda yang berasal dari keluarga biasa-biasa saja," ungkap Tahir.

Kesenjangan antara keluarganya dan Rosy semakin kentara saat Tahir tidak memiliki pekerjaan. Boro-boro dilihat sebagai sosok orang terkaya, Tahir muda kala itu masih mencari jati diri dan merintis usaha sendiri.

"Waktu itu saya masih belum punya siapa-siapa. Saya hanya titik kecil di tengah keluarga terhormatnya," ucapnya.

Baca Juga: Momen Dato Sri Tahir Bergabung ke Keluarga Besar Riady

Namun, dengan penuh perjuangan, Tahir berusaha berdiri di kakinya sendiri. Ia ingin membuat istrinya bangga dan tidak meremehkannya. Kesenjangan yang ia alami dengan keluarga bos Lippo Group itu dijadikan sebagai pecutan untuk bangkit dan membangun harga dirinya sendiri.

Sebagai sosok yang bertanggung jawab, Tahir tak pernah pantang menyerah untuk menghidupi Rosy Riady. Semampunya, ia membuktikan kepada sang mertua bahwa ia mampu memberikan penghidupan yang layak untuk putrinya.

Bermodalkan tabungan 50.000 dolar Singapura, Tahir mulai menapakkan kakinya untuk berusaha lebih keras lagi memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Ia meyakini sang istri untuk bersabar dan terus menemaninya.

"Saya bilang pada Rosy, 'Ros, aku belum siapa-siapa, orang tuaku punya uang, tapi aku tidak punya. Aku masih nol. Tapi, aku tidak mau memberimu apapun yang bukan berasal dari pekerjaanku sendir. Aku harap kamu bersabar menemaniku sepanjang perjuanganku," ucap Tahir dengan penuh keyakinan.

Rosy pun bersedia berada di samping Tahir dalam prosesnya. Hal itu membuat semangat Tahir semakin membara. Ia semakin termotivasi untuk mempercepat keberhasilannya.

Baca Juga: Respons Orang Tua Dato Sri Tahir soal Perjodohan Anaknya dengan Rosy Riady

Singkat cerita, Tahir mulai berjuang dengan mengandalkan relasi yang ia miliki. Dengan menjalin kerja sama bisnis, perlahan Tahir memiliki pemasukan, predikatnya pun bukan lagi pengangguran. Lambat laun, ia mampu membelikan tempat tinggal untuk Rosy Riady tercinta, dari hasil jerih payahnya.

Rumah Pertama untuk Rosy Riady

Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Melewati usaha yang keras, Tahir akhirnya sampai pada titik kesanggupannya membelikan rumah yang layak untuk Rosy Riady. Namun, rupanya rasa khawatir masih berkecamuk dalam diri pria kelahiran 26 Maret 1952 itu. Ia takut sang istri tidak merasa cukup dan senang dengan pemberian rumah pertamanya.

Tak disangka-sangka, saat pertama kali melihat rumah barunya di kawasan Slipi, Rosy Riady justru memamerkan wajah yang berseri-seri. Matanya terbelalak terbuka dan ekspresinya jelas memancarkan kegembiraan.

"Ia mengatakan dengan penuh bahagia, 'Sekarang aku bisa menjadi tuan rumah di rumah ini,' saya kaget. Itu adalah respons yang tidak terduga," terang Tahir.

Baca Juga: Mengenal Rosy Riady, Istri Konglomerat Dato Sri Tahir yang Gemar Beramal dan Modis Abis!

Pria lulusan Universitas Nanyang Technology itu merasa lega melihat tanggapan positif Rosy. Ia semakin kagum dengan wanita pilihannya tersebut.

Semenjak memiliki rumah sendiri, Rosy tak pernah gengsi mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Alih-alih meminta rekrut pelayan, Rosy justru asyik bergulat dengan sapu lantai, lap meja, dan lain sebagainya setiap hari.

"Itulah sisi menarik dari Rosy Riady. Kesederhanaan dan keluwesannya dalam menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan baru dalam hidupnya," ucap Tahir penuh bangga.

Di rumah itulah Tahir belajar mengenal sosok Rosy lebih dekat sebagai istrinya. Ia mengaku bisa mengetahui tentang tubuh dan jiwa Rosy yang sebenarnya ketikan tinggal bersama di rumah pertamanya.

Tahir mengatakan, "Aku harus tak henti-hentinya bersyukur kepada Tuhan karena telah menganugerahkan Rosy kepadaku. Mencintai Rosy adalah proses alami yang mudah. Segala sesuatu tentang dia sangat menyenangkan. Dia terlalu sempurna. Putri yang sempurna di keluarganya, istri yang sempurna bagi saya, dan ibu yang sempurna."