Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil ramai ditolak sekelompok orang terkait pencalonan dirinya mengincar kursi Jakarta 1 di Pilkada 2024 ini. Penolakan terhadap politisi Golkar itu ramai di media sosial dalam satu dua hari belakangan ini. 

Penolakan terhadap Ridwan Kamil dilatarbelakangi sejumlah alasan, salah satunya karena fanatisme terhadap sepak bola.

Ridwan Kamil dianggap tak pantas memimpin Jakarta karena dirinya dikenal sebagai Bobotoh istilah untuk suporter garis keras klub sepak bola Persib Bandung yang selama ini menjadi rival abadi Persija Jakarta. 

Selain di media sosial, penolakan yang mengatasnamakan sejumlah komunitas Persija Jakarta juga disuarakan lewat spanduk dan poster yang dipasang di Jakarta International Stadium (JIS) yang menjadi Kandang Macan Kemayoran, istilah untuk Persija Jakarta. 

 Baca Juga: Ridwan Kamil-Suswono Godok Program Makan Siang Buat Ojol, Rencananya Mau Gandeng Warteg di Jakarta

"Emang Lu Rela Jakarta Dipimpin Bobotoh?" “Jakarta Boikot Ridwan Kamil,” demikian bunyi tulisan dalam salah satu spanduk yang dipasang di area sekitar JIS. 

Selain dari penggemar sepak bola, penolakan juga datang dari beberapa organisasi masyarakat (ormas), hal ini terjadi saat kegiatan silaturahmi Ridwan Kamil di Badan Musyawarah (Bamus) Betawi di Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (6/9/2024) malam. 

Kegiatan itu sempat  diwarnai keributan lantaran sejumlah orang beratribut ormas tiba-tiba datang dan meluapkan ketidaksukaan pada acara Bamus Betawi yang dihadiri Ridwan Kamil itu.

Tak hanya itu, penolakan juga datang dari sejumlah warga ketika Ridwan Kamil datang ke acara haul Al Imam Al Arifbillah Al Quthub Al Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad (Mbah Priok), di Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Kamis 5 September 2024 lalu.

Meluluhkan Hati Warga 

Terkait penolakan-penolakan itu, Ridwan Kamil tak kalang kabut, menurutnya hal-hal seperti ini jamak ditemukan dalam dunia politik, seorang calon pemimpin kata Ridwan Kamil mustahil untuk disukai seluruh masyarakat. 

"Tidak ada juga yang disukai 100 persen," kata Ridwan Kamil dilansir Olenka.id Senin (9/9/2024). 

Mantan Gubernur Jawa Barat itu mengatakan, meski dirinya ditolak namun suatu saat mereka bakal berbalik mendukung dirinya, caranya adalah dengan menawarkan program-program yang bisa menuntaskan berbagai masalah yang sedang mereka hadapi. 

"Ujung-ujungnya mereka balik senang, nanti dengan ketelatenan, kesantunan, dan, kesabaran bahwa setiap pemimpin ada waktunya," ucapnya. 

Like and Dislike Itu Normal

Sementara itu Ketua Tim Pemenangan Ridwan Kamil (RK)-Suswono Ahmad Sahroni mengatakan gelombang penolakan terhadap Ridwan Kamil adalah hal lumrah, pihaknya sama sekali tak menyoal hal itu. 

Baca Juga: Agenda Jokowi Pekan Depan: Gelar Sidang Kabinet di IKN

Politisi NasDem itu mengatakan, seorang calon pemimpin memang harus menghadapi dua sisi yang berlawanan, kelompok yang mendukung dan yang tidak, hal ini wajar dan dapat dimaklumi dalam dunia politik. 

"Normal, like and dislike di Jakarta itu biasa," kata Sahroni. 

Pria berjuluk crazy rich Tanjung Priok itu mengatakan, pihaknya tidak bisa mengontrol kelompok masyarakat yang tak suka terhadap Ridwan Kamil, tetapi dengan berbagai program kerja yang ditawarkan, dia berharap kelompok ini luluh dan berbalik memberi dukungan. 

"Sekali lagi upaya pemenangan itu banyak langkah. Kalau menolak, nggak apa-apa," kata dia.