Perjalanan Karier dan Bisnis Berbasis Nilai
Dikutip dari Bisnis.com, Suzy mendirikan The Body Shop Indonesia melalui PT Monica Hijau Lestari bersama sang suami. Sejak 1992 hingga kini, ia menjabat sebagai CEO The Body Shop Indonesia. Ia memegang teguh prinsip Planet–People–Profit, dengan planet sebagai prioritas utama.
Selain itu, dikutip dari akun LinkedIn pribadinya, pada 2022 Suzy turut mendirikan Eco Tourism Bali sebagai Co-Founder, sebuah inisiatif pariwisata berkelanjutan yang berfokus pada pemberdayaan komunitas lokal.
Di bawah kepemimpinannya, The Body Shop Indonesia berada di bawah naungan Global Head Franchise dan mencatatkan pertumbuhan konsisten di kawasan Asia.
Berkomitmen Melawan Kekerasan Perempuan dan Menjaga Lingkungan
Komitmen Suzy tak berhenti pada isu lingkungan. Dikutip dari Cantika.com, The Body Shop Indonesia dikenal sebagai merek kecantikan yang vokal mendukung pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS).
Pada 2020, saat RUU PKS sempat dikeluarkan dari Prolegnas, Suzy menggerakkan tim dan pelanggan untuk melakukan advokasi publik.
Melalui petisi ‘Stop Sexual Violence’, lebih dari 500 ribu tanda tangan berhasil dikumpulkan. Aksi simbolik Shoes in Silence di depan Gedung DPR RI, penggalangan dana untuk Yayasan Pulih, serta edukasi di toko dan media sosial menjadi bagian dari kampanye berkelanjutan. Sejak 2004, The Body Shop Indonesia secara konsisten menolak segala bentuk kekerasan terhadap perempuan.
Di sisi lain, Suzy juga aktif di Greenpeace Asia Tenggara, Yayasan KEHATI, dan Yayasan Kopernik. Dikutip dari Mongabay, ia memandang isu lingkungan dan hak asasi manusia sebagai satu kesatuan, di mana hak atas udara bersih, air yang layak, serta lingkungan sehat merupakan hak dasar yang kerap terlanggar.
Sejalan dengan pandangan tersebut, masih dikutip dari Mongabay, The Body Shop Indonesia tidak hanya berfokus pada isu lingkungan, tetapi juga menunjukkan kepedulian terhadap persoalan hak asasi manusia (HAM).
Komitmen itu diwujudkan melalui dukungan dan donasi bagi Omah Munir sebagai bagian dari upaya mendorong edukasi publik dan perlindungan HAM.
Lestarikan Open Minded ala Kartini
Dikutip dari Cantika.com, Suzy memaknai Raden Ajeng Kartini sebagai sosok perempuan berpikiran terbuka yang berani belajar dan berdialog.
Ia mengajak perempuan masa kini menjadi ‘Kartini zaman now’ yang open minded, bijak memilah informasi, serta memanfaatkan media sosial untuk hal positif. Menurut Suzy, perubahan besar selalu berawal dari langkah kecil yang konsisten.