Perempuan kini tidak lagi hanya berada di balik layar. Di dunia korporasi, semakin banyak perempuan yang tampil sebagai pengambil keputusan di posisi strategis dan menunjukkan kemampuan kepemimpinan yang setara, bahkan sering kali melampaui ekspektasi.
Salah satu sosok yang mencerminkan perubahan tersebut adalah Sandra Sunanto, CEO PT Hartadinata Abadi Tbk. Di bawah kepemimpinannya, Hartadinata tumbuh menjadi pemain utama di industri perhiasan emas nasional dengan model bisnis terintegrasi, mulai dari manufaktur, penjualan grosir, hingga ritel.
Selama lebih dari 35 tahun, Hartadinata membangun kepercayaan para pemangku kepentingan melalui jaringan lebih dari 600 toko emas di seluruh Indonesia. Perusahaan ini juga didukung oleh empat pabrik dan sejumlah gerai ritel milik sendiri.
Sejak tercatat di bursa efek pada 2017, Hartadinata menjadi satu-satunya perusahaan perhiasan emas Indonesia yang melantai di pasar modal, menegaskan komitmennya terhadap inovasi dan posisinya sebagai pemimpin pasar. Melalui HRTA Gold, Hartadinata menghadirkan produk emas batangan murni EMASKU® dan perhiasan emas ARDORE® sebagai simbol kepercayaan dan inovasi.
Lantas, seperti apa sosok Sandra Sunanto sebenarnya? Dikutip dari berbagai sumber, Senin (29/12/2025), berikut ulasan Olenka mengenai profil singkatnya.
Kehidupan Pribadi
Informasi mengenai tanggal lahir Sandra Sunanto tidak disebutkan secara terbuka dalam profil publiknya. Namun, ia diketahui berusia 51 tahun pada 2025, yang menunjukkan bahwa ia lahir sekitar tahun 1974.
Selain itu, informasi mengenai latar belakang keluarganya juga tidak banyak dipublikasikan. Meski demikian, Sandra dikenal sebagai figur profesional yang tumbuh dan berkembang melalui perjalanan panjang di dunia akademik dan korporasi.
Meski dikenal luas sebagai pemimpin korporasi, Sandra Sunanto tetap menjaga keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadi. Di luar ruang rapat dan dunia investasi, ia menikmati aktivitas yang memperkaya sisi personal dan kreatifnya.
Dikutip dari kontan.co.id, Sandra gemar bermain piano, bernyanyi, serta membaca berbagai genre buku mulai dari manajemen, pengembangan diri, hingga novel dan komik.
Ia juga menyukai traveling, yang baginya bukan sekadar liburan, melainkan sarana untuk menyegarkan pikiran, memperluas perspektif, sekaligus menemukan inspirasi baru, termasuk ide bisnis.
Pendidikan
Dikutip dari laman LinkedIn pribadinya, perjalanan akademik Sandra dimulai dari SMA Santo Aloysius Bandung. Ia kemudian menempuh pendidikan Sarjana Ekonomi bidang Pemasaran di Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) pada periode 1991–1996.
Semangat belajar yang kuat mendorongnya melanjutkan studi Magister Manajemen (MBA) bidang Marketing di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1998–1999.
Tidak berhenti di sana, Sandra memperluas wawasan global dengan menempuh pendidikan M.Phil. di bidang Retailing and Economic Development di Maastricht School of Management pada 2006–2010.
Puncak perjalanan akademiknya diraih ketika ia menyelesaikan program Doktor (PhD) bidang Development Studies di International Institute of Social Studies (ISS), Erasmus University Rotterdam, pada 2010–2013.
Dikutip dari laman resmi hartadinataabadi.co.id, latar belakang pendidikan yang solid ini menjadi fondasi penting dalam pendekatan kepemimpinan Sandra yang berbasis riset, data, dan pemahaman mendalam terhadap dinamika pasar.
Rekam Jejak Karier
Dikutip dari laman LinkedIn pribadinya, Sandra memulai karier profesional sebagai dosen di Fakultas Ekonomi UNPAR sejak 1996.
Ia mengajar berbagai mata kuliah strategis seperti Manajemen Ritel, Perilaku Konsumen, Manajemen Pemasaran, dan Riset Pemasaran. Selain mengajar, ia juga dipercaya menjalankan peran struktural, antara lain sebagai Sekretaris Fakultas (2002–2003) serta Wakil Dekan Bidang Kepegawaian dan Keuangan Fakultas Ekonomi UNPAR pada 2003–2006.
Di luar kampus, Sandra aktif di dunia profesional. Ia pernah menjadi Konsultan di PT Akur Pratama (Yogya Group) pada 2012–2016, Trainer di bidang Market Research dan Retail Management pada 2011–2016, serta Konsultan Business Development di PT Kurnia Asta Surya.
Pengalaman di bidang tata kelola perusahaan juga diperoleh melalui perannya sebagai Anggota Komite Audit PT Indomobil Multi Jasa Tbk pada 2013–2017.
Memimpin Hartadinata Abadi
Dikutip dari FORTUNE Indonesia, Sandra merupakan ‘orang lama’ di PT Hartadinata Abadi Tbk. Ia bergabung sejak 2014 sebagai General Manager Business and Development, sebelum akhirnya resmi menjabat sebagai Direktur Utama atau Presiden Direktur berdasarkan Keputusan RUPS pada 13 Maret 2017.
Dalam kepemimpinannya, Sandra menekankan pentingnya membangun kepercayaan publik.
“Kalau hanya jualan, semua (perusahaan) juga bisa, tapi membuat konsumen percaya harus menunjukkan cerita HRTA, posisinya (bisnis) di mana, apa yang sudah dan akan dilakukan ke depannya,” ungkapnya kepada Fortune Indonesia.
Pendekatan inilah yang membuat Hartadinata tidak hanya tumbuh secara finansial, tetapi juga semakin kuat secara reputasi.