Bantuan ini diterima langsung oleh Kepala Desa Ketos, Rokhayati. Sementara itu, proses pembangunan TPS sedang dalam tahap awal untuk menjawab krisis sampah yang selama ini belum tertangani karena belum adanya sistem pengelolaan dan fasilitas pembuangan resmi.

“Kami percaya bahwa kemajuan desa bukan hanya soal panen yang melimpah, tapi juga soal menjaga tanahnya tetap sehat. Itulah mengapa kami hadir dengan solusi menyeluruh: alat pertanian, pelatihan, dan juga pengelolaan sampah,” terang Defiar Anis, General Manager PLN UIP JBB dalam kesempatan terpisah.

Kepala Desa Ketos, Rokhayati, turut menyampaikan apresiasi atas hadirnya program ini yang menyasar langsung dua permasalahan utama warganya.

“Kami bersyukur, PLN tidak hanya membantu petani, tapi juga memperhatikan sampah yang sudah lama jadi masalah. Warga kini semakin semangat gotong royong,” ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Hasuri, salah satu anggota kelompok tani penerima manfaat. “Dulu kami kesulitan alat dan pengetahuan. Sekarang kami dapat traktor, pelatihan, dan juga mulai bersih-bersih desa. Irigasi juga enggak mampet lagi,” ungkapnya.

Program Desa Berdaya ini menjadi cerminan pendekatan pembangunan yang terintegrasi yaitu menggerakkan ekonomi desa melalui pertanian modern sekaligus memperkuat ketahanan ekologis melalui pengelolaan sampah. PLN UIP JBB berharap, ke depan Desa Ketos dapat menjadi contoh transformasi desa berbasis potensi lokal, teknologi, dan kepedulian lingkungan.