Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa, mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi global masih menghadapi ketidakpastian dan tantangan akibat dampak tarif impor AS. Hal demikian ia sampaikan dalam konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Senin (3/11/2025).
Dengan bayang-bayang ketidakpastian tersebut, Menkeu Purbaya menegaskan bahwa KSSK yang terdiri atas Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia (BI), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memastikan stabilitas sistem keuangan (SSK) pada triwulan ketiga 2025 tetap terjaga.
"Perekonomian dunia masih menghadapi tantangan akibat dampak tarif impor AS yang menyebabkan ketidakpastian tetap tinggi, namun ekspektasi perbaikan ekonomi ke depan mulai menguat," tegas Purbaya di Jakarta, Senin (3/11/2025).
Baca Juga: Gubernur BI: QRIS Jadi Simbol Kedaulatan Indonesia dalam Ekosistem Ekonomi Digital Dunia
Purbaya menambahkan, KSSK juga terus mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada saat yang bersamaan, KSSK berkomitmen akan tetap melakukan penguatan kewaspadaan terhadap berbagai risiko global dengan disertai dengan respons kebijakan efektif.
Melalui Rapat Berkala KSSK IV Tahun 2025 yang digelar Jumat (31/10/2025), pemerintah bersama BI, OJK, dan LPS sepakat untuk terus meningkatkan sinergi dalam mengantisipasi potensi risiko dari perkembangan ekonomi dan dinamika geopolitik dunia terutama rambatannya pada perekonomian dan sektor keuangan domestik. KSSK juga telah dan akan terus mendukung sektor riil dan program prioritas Pemerintah guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
"Termasuk memperkuat coordinated policy response dan kewaspadaan untuk memitigasi berbagai risiko bagi perekonomian dan SSK," lanjut Purbaya.