Pendiri Mayapada Group, Dato Sri Tahir, mengutarakan pandangannya tentang perlunya perubahan besar dalam budaya para taipan Indonesia. Ia ingin memperkenalkan konsep baru tentang arti menjadi seorang taipan kepada anak-anaknya dan masyarakat luas: taipan yang bermartabat, bersih, dan penuh tanggung jawab sosial.
"Martabat dan kehormatan sering kali dirusak oleh keserakahan kita sendiri. Kita harus meninggalkan fenomena seperti itu. Sudah saatnya para taipan zaman sekarang mengubah budaya mereka menuju citra yang bersih," tutur Tahir, sebagaimana dikutip Olenka dari buku biografinya karya Alberthiene Endah yang bertajuk Living Sacrifice, Sabtu (26/4/2025).
Meski mengakui bahwa perubahan ini tidak mudah, namun Tahir telah bertekad menetapkan jalannya ke arah tersebut.
“Memang sulit, tetapi setidaknya saya telah menetapkan jalan menuju ke arah itu,” ujar Tahir.
Tahir secara terbuka mengkritik citra para taipan di Indonesia yang kerap dikaitkan dengan skandal, penghindaran pajak, penipuan, pencemaran lingkungan, hingga eksploitasi. Menurutnya, ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap kebaikan yang telah diberikan rakyat Indonesia kepada mereka.
“Sudah menjadi rahasia umum bahwa citra para taipan di Indonesia tidak sepenuhnya baik. Mereka memang menyumbangkan dana yang besar untuk kepentingan kemanusiaan atau kepentingan publik lainnya. Namun, mereka juga diidentikkan dengan skandal, penghindaran pajak, penipuan, dan pencemaran lingkungan hidup, eksploitasi. Bagi saya, ini adalah semacam pengkhianatan terhadap kebaikan rakyat kita terhadap para taipan,” tegas Tahir.
Lebih jauh, ia pun mengingatkan bahwa kesuksesan para konglomerat, yang mayoritas berasal dari komunitas Tionghoa Indonesia, tidak terlepas dari peluang dan dukungan yang diberikan oleh bangsa ini.
Menurutnya, para konglomerat tersebut menjadi sukses dan semakin sejahtera di tengah ekonomi rakyat yang belum membaik. Karenanya, sudah sepantasnya para konglomerat ini membagi sebagian keuntungannya untuk rakyat melalui kegiatan amal kemanusiaan.
“Mereka juga harus berperilaku baik dan jujur dalam menjalankan usahanya dengan menjauhi skandal dan intrik bisnis yang tidak sehat. Mereka tidak boleh mengkhianati Indonesia demi kepentingan bisnis mereka sendiri,” beber Tahir.
Baca Juga: Ketika Tahir Sukses Membangun Keluarga Harmonis Tanpa Embel-embel Uang dan Materi