Sesi selanjutnya dilengkapi dengan penampilan spesial dari Raditya Dika, komedian, penulis, dan filmmaker yang dikenal luas lewat karya-karyanya yang menyentuh dan jenaka. Dengan gayanya yang khas, Radit membagikan pengalaman kreatifnya dalam menciptakan cerita. Menurutnya, semua karyanya mulai dari novel hingga film berakar dari satu hal: kegelisahan pribadi.
“Menulis adalah fondasi dari semua bentuk bercerita. Dari tulisan bisa lahir novel, cerpen, lagu, bahkan film. Bahan bakunya adalah kegelisahan. Kalau kalian bingung mau mulai dari mana, mulai dari apa yang bikin kalian resah,” tutur Radit, yang juga memberikan sesi tanya jawab dan membagikan ide-ide konten yang bisa digarap karyawan.
POV merupakan gerakan (movement) untuk mengajak karyawan terlibat aktif dalam membangun reputasi perusahaan dari dalam. Sebab, suara karyawan yang tulus dan apa adanya dapat lebih dipercaya publik. Inilah bentuk nyata dari employee advocacy, saat karyawan menjadi wajah dan juru bicara yang paling autentik bagi perusahaan tempat mereka bekerja.
POV hadir sebagai ruang berbagi, ruang tumbuh, dan ruang inspirasi. Melalui program ini, PERURI berharap dapat membangun loyalitas yang lebih kuat dari para insan perusahaan, memperkuat employer branding, serta memperluas jangkauan komunikasi internal yang inklusif dan dinamis.
Program ini terbuka bagi seluruh karyawan aktif, baik organik, PKWT, maupun peserta magang. Ke depannya, POV akan terus digulirkan dalam berbagai bentuk, mulai dari pembuatan konten, aktivasi kampanye internal, hingga pelatihan dan kolaborasi antar-divisi. Semuanya demi satu tujuan: menjadikan PERURI tidak hanya unggul dalam produk dan layanan, tetapi juga dalam nilai, cerita, dan semangat orang-orang di dalamnya.
Karena di era sekarang, suara paling kuat bukan datang dari luar melainkan dari dalam. Dan hari ini, PERURI telah memilih untuk mendengarkan, merangkul, dan membesarkan suara itu.