PT Bank Central Asia Tbk (BCA) diketahui memiliki dua aplikasi perbankan yang dapat digunakan oleh nasabahnya, yakni mobile banking bernama BCA Mobile dan myBCA. Aplikasi BCA Mobile dirilis pada tahun 2011, sedangkan myBCA yang diluncurkan pada 2021 silam hadir dengan fitur yang lebih lengkap.

Hingga saat ini, BCA masih mempertahankan kedua aplikasi tersebut demi meningkatkan pelayanan terhadap nasabah. Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, menjelaskan bahwa kehadiran BCA Mobile tetap dibutuhkan nasabah, terutama bagi mereka yang berusia lanjut.

Baca Juga: Menilik Kisah Sukses Perjalanan BCA, Brand Perbankan Terkuat di Dunia dengan Segudang Pencapaian Besar

"Kenapa BCA Mobile dan myBCA tidak digabung saja? Karena, kami tahu banyak sekali nasabah BCA yang berusia 30, 40, sampai 95 tahun-meski jumlahnya sedikit. Mereka ini tidak nyaman kalau diubah-ubah," terangnya dalam suatu kesempatan, dikutip Jumat (14/6/2024).

Dibandingkan generasi muda, generasi yang lebih tua memiliki kebutuhan dan keinginan berbeda. "Mereka butuhnya lihat saldo dan transfer, ngapain canggih-canggih? Mereka capek kalau disuruh pindah lagi ke aplikasi baru yang canggih. Analoginya, opa-opa itu nggak mau dikasih mobil Ferrari. Mereka lebih pilih naik Innova, tapi ada yang menyetir. Begitu alasannya," terang Jahja.

Diketahui, salah satu peningkatan fitur yang ada di myBCA ialah kemampuannya untuk menyimpan lebih dari satu rekening BCA, termasuk rekening valuta asing. myBCA juga dilengkapi dengan fitur dua bahasa, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Selain itu, demi menjawab kebutuhan generasi muda akan kemudahan bertransaksi digital, pelanggan bisa melakukan pembukaan rekening, transaksi, hingga investasi di WELMA lewat aplikasi myBCA. Tak hanya itu, tersedia juga fitur paylater.