Perusahaan logistik global DHL mengalihkan rute pengiriman logistik ke Timur Tengah ke Afrika lantaran rute global yang biasa dilalui terganggu imbas perang Israel-Iran. Banyak jalur internasional yang terblokade karena konflik bersenjata tersebut.
"Kalau kita bicara dampak, pasti ada. Karena ini menyangkut routing melalui Laut Timur Tengah yang terkena dampak langsung akibat adanya blokade," kata President Director DHL Global Forwarding Indonesia, Nicholas Bongsosartono, Jumat (20/6/2025).
Baca Juga: Perang Israel-Iran Ancam Stabilitas Ekonomi Indonesia
Dia merinci rute alternatif yang dilalui tersebut mencakup jalur selatan melewati Afrika atau rute utara, tergantung kondisi dan kebutuhan pengiriman. Nicholas belum bisa memastikan sampai kapan pihaknya menggunakan jalur tersebut. Intinya kata dia pihaknya selalu fleksibel dan menyesuaikan kebutuhan.
“Sebagai penyedia layanan logistik, kami harus fleksibel. Kami beralih ke jalur lain, dan sampai kapan ini berlangsung, belum bisa dipastikan. Saat ini kami masih dalam posisi wait and see,” ujarnya.
Nicholas menambahkan, dari sisi mekanisme pasar, pergerakan harga logistik tetap mengikuti hukum supply and demand. Kapal kosong akan menekan harga, sementara kapal penuh bisa menyebabkan tarif meningkat. Namun, sebagian besar pelanggan DHL terikat kontrak tahunan sehingga tidak terdampak langsung oleh fluktuasi harga pasar.
“Mayoritas customer kami berkontrak tahunan. Jadi meskipun harga pasar naik atau turun, mereka tetap membayar sesuai kontrak. Kami tetap memformulasikan pelayanan sesuai perjanjian yang berlaku,” terangnya.
Keunggulan DHL, menurut Nicholas, terletak pada jaringan global dan fleksibilitas dalam penyesuaian rute. Hal ini memberi keunggulan kompetitif dalam memberikan ketenangan bagi pelanggan, bahkan di tengah situasi geopolitik yang tidak menentu.
“Yang membedakan kami dengan kompetitor adalah global network dan akses yang memungkinkan kami lebih fleksibel. Routing bisa kami atur ulang agar tetap menjamin pelayanan optimal,” tambahnya.
Baca Juga: Siap Gelontorkan Beasiswa, Prabowo Dorong Lebih Banyak Anak Muda Sekolah di Rusia
Nicholas juga menjelaskan bahwa untuk kawasan Asia Pasifik, situasi logistik masih relatif stabil. “Asia Pasifik, untuk dunia forwarding, masih dalam kategori short haul. Harga dan kapasitas di kawasan ini cukup stabil saat ini,” pungkasnya.