Wacana Presiden Prabowo Subianto mengevakuasi warga gaza korban perang ke Indonesia menyita perhatian publik, rencana itu kemudian berpolemik sebagian masyarakat sepakat tetapi tak sedikit pula yang menolak dengan berbagai alasan bahkan ada yang terang-terangan menyatakan kekhawatiran mereka.
Terkait polemik yang berkembang di tengah masyarakat, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi meminta semua pihak menahan diri, dia juga meminta agar masyarakat tak perlu mengkhawatirkan rencana tersebut sebab rencana itu masih sebatas wacana yang belum ditindaklanjuti.
Baca Juga: Menteri Ini Sering Ditelpon Presiden Prabowo Subianto
"Itu kan kehendak kita kalau kita diminta memberikan bantuan kita siap,"kata Prasetyo, usai menghadiri rapat koordinasi Koperasi Merah Putih, di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat dilansir Jumat (10/4/2025).
Ketimbang berspekulasi terkait wacana itu, Prasetyo meminta masyarakat untuk menunggu sikap resmi pemerintah. Dia yakin dalam satu dua hari ini Presiden Prabowo bakal memberi pernyataan resmi terkait rencana tersebut.
"Tunggu. Tunggu bapak presiden," tegas Prasetyo.
Dalam kesempatan itu, Prasetyo juga turut membantah kekahawtiran masyarakat yang menyebut evakuasi yang dilakukan pemerintah Indonesia sama seperti mengosongkan Gaza. Menurutnya tak semua warga Gaza dievakuasi, mereka yang disasar adalah masyarakat korban perang saja.
"Enggak, bukan, ini kan kepada warga masyarakat yang sudah menjadi korban," jelasnya.
Adapun isu ini turut mengemuka saat lawatan Presiden Prabowo ke lima negara saat ini. Ketika ditanya apakah hal ini akan dibahas dalam kunjungan tersebut, Mensesneg mengatakan, hal ini akan dibicarakan bersama para pemimpin negara Timur Tengah.
"Makanya mau dibicarakan bersama-sama," tandasnya.
Presiden RI, Prabowo Subianto, sebelumnya mengungkap alasan di balik kesiapan Indonesia untuk mengevakuasi seribu warga Palestina dari Jalur Gaza.
Dalam pernyataan yang disampaikan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Rabu (8/4/2025) dini hari, Prabowo menekankan bahwa evakuasi hanya bisa dilakukan setelah memperoleh persetujuan dari lima negara Arab.
Kelima negara yang dimaksud adalah Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania. Presiden Prabowo dijadwalkan mengunjungi negara-negara tersebut untuk melakukan konsultasi.
"Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara sampai pulih kembali, dan pada saat pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka berasal. Saya kira itu sikap Pemerintah Indonesia. Untuk itu, saya harus konsultasi kepada pemimpin daerah tersebut," ujar Prabowo.
Dia merasa perlu untuk bertemu langsung dengan para pemimpin di kawasan Timur Tengah, karena dirinya terus mendapatkan panggilan dan kunjungan dari berbagai pihak yang menanyakan kesiapan Indonesia untuk membantu warga Gaza.
Baca Juga: Deal-dealan Politik di Balik Pertemuan Prabowo-Megawati
"Ini sesuatu yang rumit, yang tidak ringan, tetapi komitmen Indonesia dalam mendukung keselamatan rakyat Palestina, mendukung kemerdekaan Palestina, saya kira mendorong Pemerintah Indonesia untuk berperan lebih aktif," tegas Prabowo.